KEPEMIMPINAN MORALITAS DAN MORALITAS PEMIMPIN KILAS BALIK TINJAUAN PENDIDIKAN POLITIK PADA SISTEM ORGANISASI INTRA KAMPUS
Abstract
Kepemimpinan politik di Indonesia diwarnai oleh ketidak-mantapan
personal atau split personality yang ditunjukkan oleh para pemimpin politik.
Kasus tidak setianya pemimpin atas janji-janji yang mereka ucapkan baik
ketika kampanye, berjanji dan saat sumpah jabatan. Perilaku pemimpin
yang menunjukkan ketidakkonsistenan antara ucapan dan tindakan
memicu tuduhan berbuat kebohongan oleh sebagian pihak seperti para
tokoh terhadap presiden. Cacian terhadap perilaku legislatif dan politikus
lebih mengarah kepada perilaku yang jauh dari moralitas seperti korupsi,
suap, lebih mementingkan diri sendiri daripada kepentingan rakyat,
melalaikan kewajiban, lemah dalam membela hak-hak publik membolos,
mangkir, tidur saat sidang, pornografi dan sex abuse. Di sisi lain,
masyarakat senantiasa berharap akan adanya Kepemimpinan Moralitas.
Kepemimpinan Moralitas terkait dengan moralitas kepemimpinan yang
tidak bersifat instans, karena merupakan hasil jangka panjang dari proses
pembelajaran sejak kecil yang ditanamkan oleh lingkungan. Salah satu
wahana belajar kepemimpinan yang strategis adalah organisasi kesiswaan
dan organisasi intra kampus. Ketika sistem Pendidikan politik tidak
memadai secara moralitas untuk menjadi wahana belajar maka sulit
melahirkan pemimpin bermoral.