dc.identifier.citation | Fathoni, B., Kustamar, Parianom, B., Arifin, M. (2009). “Desain Rencana Wisata Tirta Sumber Air Gemulo.” Poster. Tidak diterbitkan. Malang. Hijau Tropis. (2010). “Rumpu Swallen (Paspalum atratum).” http://indonesia.tropicalforages. info/key/Forages/Media/Html/Paspalum_atratum_(Bahasa_In donesia).htm Kodoatie, R. J. dan Sjarief, R. (2008). Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Edisi Revisi. Andi Offset. Yogyakarta. Kustamar. (2008a). Konsep, Strategi, dan Contoh Pemodelan Hidrologi Daerah Aliran Sungai. UM Press, Malang. Kustamar. (2008b). “Simulasi Penggunaan Lahan Untuk Mengendalikan Fluktuasi Debit Sungai Lesti.” Prosiding Seminar Nasional Teknik Sumber Daya Air 2008. UNJANI., 29 Juli 2008. Bandung. Kustamar. (2009). Konservasi Sumberdaya Air di Kota Batu. Jejak Kata Kita. Yogyakarta. Kustamar dan Hirijanto. (2009). “Peningkatan Peran Masyarakat Dalam Mitigasi bencana.” Prosiding, Seminar Nasional Sumberdaya Air 2009. DPU. 11 Agustus 2009. Bandung. Kustamar, Suharto, B., Sumarno, dan Budikusuma, W. (2009a). “Pengembangan Model Simulasi Penggunaan Lahan Untuk Mengendalikan Fluktuasi Debit Sungai.” Jurnal Rekayasa. Fakultas Teknik, Universitas Jember. 6 (1), pp. 1-15. Jember. Kustamar, Fathoni, B., dan Chodidjah, S. (2009b). “Sumur Resapan Untuk Permukiman Padat.” Laporan MS IPTEKS-ITN Malang. Tidak Diterbitkan. Malang. Kustamar, dan Yulianti, E. (2009). “Model Hidrologi DAS ITN- 1.” Jurnal Pusair, PULITBANG PU. Vol.5 No.9, pp. 1-15. Bandung. Mundra, I.W., dan Kustamar. (2010). “Rencana Konservasi Sumber Air di Kawasan Kota Batu.” Laporan Karya Desain. Tidak Diterbitkan. Malang. Presiden RI. (2001). “Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.” Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161. Jakarta. Presiden RI. (2004). “Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2004 tentang Sumberdaya Air.” Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32. Jakarta. | en_US |
dc.description.abstract | Konservasi sumber air dapat berkelanjutan secara efektife apabila sebagai bagian dari actifitas masyarakat sekitarnya. Wilayah
Kota Batu adalah salah satu bagian dari bagian hulu dari Sungai Brantas dengan ratusan sumber air yang berada di sekitar
daerah pemukiman. Kondisi lingkungan dan sumber airnya telah menjadi satu faktorpenting dalam menata Kota Batu
sebagai tujuan wisata yang menyajikan pemandangan varietas biologis dan pegunungan. Kota Batu ke depan sebagian sumber
air yang sehat berkurang sebagai konsekwensi dari buruknya kulitas lingkungan dan sumber air. Usaha peningkatan peran
masyarakat dan konsumen air dilakukan dengan mengubah sumber air dan daerah sekitar menjadi wilayah konservasi fasilitas
wisata. Daya tarik wisata pembudidayaan dengan membangun bangunanbangunan fasistas wisata di wilayah sumber air yang
dibarengi dengan tanaman buah dan taman yang bagus di sekitar dwilayah konservasi. Pengaruh hidrologi pada daerah peristirahatan
diperbaiki dengan kolam-kolam penampung hujan untuk serapan yang berada di taman-taman, ditambah dengan
pembuatan sumur-sumur resapan didaerah pemukiman masyarakat sekitarnya.Dalam meningkatkan peran masyarakat sekitarnya
dan pengguna air dalam pengelolaan sumber air tersebut, pihak yang berwenang dalam pengelolaan fasilitas witsata di
berikan pada pemeritahan desa. Oleh karena itu dipilih suatu studi kasus berjudul “Sumber Air Gemulo (Water Source) yang
berlokasi di Kelurahan Bulukerto Kecamatan Bumiaji. Dalam kasus ini ditambahkan prakiraan pengaruh hidrologi, perencanaan
fasilitas wisata oleh pemerintah desa, hal tersebut didasarkan pada konservasi, yang dianalisis kelayakannya, secara
teknis, dan ekonomis. | en_US |