PENGGUNAAN FOTO UDARA PANKROMATIK HITAM PUTIH UNTUK KLASIFIKASI GERAK MASSA DI DAERAH KARANGKOBAR, BANJARNEGARA JAWA TENGAH
Abstract
Tulisan ini merupaka hasil penelitian geologis mengenai gerak massa batuan
dan tanah, di daerah Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. Kajian
gerak massa batuan dan tanah ini menggunakan metode penginderaan jauh, dengan
interpretasi foto udara pankromatik hitam putih skala 1:50.000. Tujuan penelitian
adalah: (1) mengungkap kemampuan foto udara pankromatik hitam putih skala
1:50.000 dalam mendukung kajian gerak massa; (2) mengetahui potensi, jenis dan
agihan gerak massa yang dapat dikenali dari foto udara pankromatik hitam putih; (3)
untuk mengetahui pengaruh lingkungan fisik dan penggunaan lahan terhadap proses
gerak massa yang terjadi.
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode interpretasi foto
udara pankromatik hitam putih skala 1:50.000 secara visual, menggunakan bantuan
stereoskop cermin. Data hasil interpetasi foto udara, uji lapangan dan kondisi
lingkungan fisik diuji tingkat ketelitiannya. Teknik analisa data menggunakan
analisis deskriptif komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa foto udara pankromatik hitam putih
skala 1:50.000 dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi dan mengkaji gerak
massa maupun lingkungan fisiknya terhadap terjadinya gerak massa. Tingkat
kemudahan identifikasi obyek dari foto udara 75 % sangat mudah. Hasil penelitian
juga diketahui bahwa kemudahan identifikasi persebaran jenis gerak massa dari
intepretasi foto udara terutama terdukung oleh bentuk dan ukuran obyek. Kondisi
lingkungan fisik yang dapat dikaji dari foto udara dan yang mempengaruhi terjadinya
gerak massa adalah (a) unsur geologi (batuan,struktur geologi dan stratigrafi), (b)
unsur geomorfologi (bentuklahan dan proses yang membentuknya), (c) tata air (air
permukaan dan air tanah) dan (d) pengunaan lahan (bentuk dan persebarannya).
Hasil evaluasi pola persebaran gerak massa dan unsur lingkungan fisik, menunjukkan
bahwa aspek jenis batuan lempung napalan merupakan unsur lingkungan fisik yang
paling dominan pengaruhnya terhadap timbulnya gerak massa di daerah penelitian.