dc.identifier.citation | Bailey, James E. and Ollis, David F., (1986), ”Biochemical Engineering Fundamentals”, 2nd Ed., McGraw-Hill Inc., New York. Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, G.H. and Wooton, M., (1985), “Ilmu Pangan”, UI Press, Jakarta. Choe E. And Min D.B., (2006), Mechanism and Factors for Edible Oil Oxidation (Comprehensive and Reviews in Food Science and Food Safety, Volume 5), Institute of Food Technologies, Ohio. Deuel,Jr.,Harry J., (1951), “The Lipids: Their Chemistry and Biochemistry” Vol.1, Interscience publishers. Inc, New York. Hilditch, T.P., (1949), “The Industrial Chemistry of The Fats and Waxes”, , 3th Ed.Bailliere, Tindall and Cox, London. Ketaren, S, (1986), “Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan”, UI-Press, Jakarta. Longman and De Bussy, (1975), “Materials and Technology”, Volume 8, Edible Oils & Fats, United States, pp. 35- 155. | en_US |
dc.description.abstract | Teh merupakan salah satu komoditi Indonesia yang sangat potensial. Saat ini, pemanfaatan tanaman
teh di Indonesia hanya terbatas pada daunnya saja. Biji teh merupakan salah satu bagian tanaman
teh yang selama ini hanya menjadi limbah padahal memiliki potensi besar sebagai sumber minyak
nabati maupun saponin. Penelitian ini difokuskan pada pemanfaatan biji teh sebagai minyak nabati.
Minyak biji teh, sama halnya dengan minyak biji-bijian lainnya, diduga dapat diperoleh dengan cara
ekstraksi pelarut, pengepresan mekanik, ataupun ekstraksi enzimatis. Pada penelitian ini, penambilan
minyak biji teh dilakukan secara mekanik menggunakan hydrolic press. Hydraulic press merupakan
alat pengepres sederhana dan dapat diterapkan dalam skala kecil Beberapa faktor dapat
menyebabkan perolehan dan kualitas minyak yang dihasilkan menurun. Oleh karena itu, penelitian ini
diharapkan dapat menjawab kondisi proses pengepresan yang optimum untuk mendapatkan
perolehan dan kualitas minyak yang baik.
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: perlakuan awal buah teh, pengepresan,
sentrifugasi dan analisis produk. Variabel yang diamati meliputi temperatur pemanggangan biji teh
pada level 60 - 130,5 oC dan frekuensi pengepresan pada level 6 - 23 kali. Percobaan dirancang
menggunakan rancangan percobaan Central Composite Design dengan 5 buah center point. Respon
yang diamati meliputi yield dan bilangan asam minyak hasil pengepresan. Selain itu juga dilakukan
analisis sifat fisika minyak, meliputi: indeks bias, bilangan penyabunan, dan bilangan iod.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur pemanggangan dan frekuensi pengepresan
mempengaruhi yield dan bilangan asam minyak. Yield minyak yang didapat sebesar 64,37 ± 0,55 %
dan bilangan asam minyak sebesar 18,48 ± 0,35 mg KOH/g minyak. Kondisi optimum pengepresan
didapatkan pada 120 0C dan 8 kali pengepresan dengan yield minyak sebesar 67,24 % dan bilangan
asam 19,27 mg KOH/g minyak. Uji sifat fisik minyak biji teh hasil pengepresan memiliki indeks bias
sebesar 1,4633 -1,4639, bilangan asam sebesar 14,33 – 21,36 mg KOH / g minyak, bilangan iod
sebesar 83,38 – 88,59 g iod / 100 g minyak, dan bilangan penyabunan sebesar 191,14 – 194,61 mg
KOH / g minyak. | en_US |