dc.identifier.citation | Abdullah, M. Amin. 1999. “Al-Quran dan Pluralisme dalam Wacana Posmodermisme”. Profetika, Jurnal Studi Islam, Vol. 1, No. 1 Januari 1999: 1-17. Azra, A., 2002. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Penerbit Kompas Baidhawy, Zakiyuddin. 2002. Ambivalensi Agama, Konflik Dan Nirkekerasan. : Yogyakarta: Kurnia Kalam semesta —-. 2008. “Modifikasi Multikulturalisme untuk Pendidikan Agama”. Dalam Profetika, Jurnal Studi Islam, Vol. 5, No. 1 Januari 2008:1-36. Hadiwitanto, H., Sterkens, C., 2010. “Belajar dari Kekerasan Bernuansa Agama di Ambon”. Jurnal Penagama, Vol. XIX, No. 1 Januari-April 2010. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN. Hakim, L., 2004. Terorisme di Indonesia. : Surakarta: Forum studi Islam Surakarta Imron, A. 2000. Budaya Kekerasan dalam Konflik Antaretnis dan Agama: Perspektif Religius- Kultural. Jurnal Akademika, No. 01/Th.XIX/2000. Surakarta: MUP Jumali, et. al., 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Perss Kuntowijoyo, 2001. Muslim Tanpa Masjid: Esai-Esai Agama, Budaya, dan Politik Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental. Bandung: Mizan. Listia, et. al. 2007. Problematika Pendidikan Agama di Sekolah. Yogyakarta: Interfidei Syamsudin, M. 2010. “Warga Muhammadiyah Kotagede Yogyakarta dan Semangat Multikulturalisme”. Jurnal Penagama, Vol. XIX, No. 1 Januari-April 2010. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Syaefudin, A. F., 2006. “Membumikan Multikulturalisme di Indonesia”. Jurnal Antropologi Sosial Budaya – Etnovisi, Vol. II, No. 1. April 2006. Medan: Universitas Sumatera UtaraTim. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Zuhri, Muh. “Islam dan Pluralisme Agama: perspektif Historis Normatif”. Profetika, Jurnal Studi Islam, Vol. 1 No. 1 Januari 1999:32-42. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini berkenaan dengan pendidikan toleransi beragama. Pendidikan diharapkan
akan menjadi bagian dari upaya pencegahan terhadap pemikiran radikal. Nilai-nilai
toleransi dirasakan perlu untuk ditumbuhkan agar supaya generasi yang akan datang
dapat lebih menghargai pendapat, keyakinan maupun prinsip orang lain tanpa harus
melakukan tindak kekerasan sebagai bentuk ketidak sepahaman. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan snowball sampling. Responden kunci diambil setelah peneliti
menetapkan kriteria-kriteria responden yang dianggap mempunyai informasi yang dapat
mengembang kan mengarahkan terhadap responden lain. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada beberapa persepsi responden mengenai makna atau konsep toleransi.
Beberapa konsep dan makna itu adalah: (1) toleransi dalam islam tidak ada, (2) konsep
toleransi beragama adalah tidak mencampuri urusan agama lain, (3) toleransi boleh,
tetapi bersyarat, (4) toleransi adalah pencampuradukan agama, (5) toleransi adalah
saling menghargai antaragama, (6) toleransi adalah cara merusak Islam. | en_US |