dc.identifier.citation | Agustawijaya, D. S. (2006). “Aspek-aspek Geologi Teknik Geologi Teknik dan Kegempaan dalam Analisis Resiko Gempabumi.” Orasi Ilmiah dalam rangka Dies Natalis Universitas Mataram ke 44, 2 Oktober 2006. Agustawijaya, D. S., Sulistyowati, T., Suroso, A., dan Hadi, S. (2005. “Pengkajian bahaya longsor tipe jatuhan batuan (rockfall).” Laporan Tahap I Penelitian Hibah Bersaing, Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Agustawijaya, D. S., Sulistyowati, T., Suroso, A., dan Hadi, S. (2006). “Pengkajian bahaya longsor tipe jatuhan batuan (rockfall).” Laporan Tahap II Penelitian Hibah Bersaing, Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Agustawijaya, D.S., dan Syamsuddin. (2009). “Pengembangan metode evaluasi potensi resiko gempa dalam rangka mitigasi bencana alam: model percontohan di Provinsi NTB.” Laporan Penelitian Prioritas Nasional, Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Agustawijaya, D.S., Joedono, dan Rachmat, H. (2008). “Evaluasi resiko gempa di Pulau Lombok – Nusa Tenggara Barat.” Laporan Penelitian Hibah Bersaing, Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Andi Mangga, S., Atmawinata, S., Hermanto, B., dan Amin, T.C. (1994). Peta Geologi Lembar Lombok, Nusa Tenggara, Direktorat Jendeal Geologi dan Sumberdaya Mineral, Departemen Pertambangan dan Energi. Anonim. (2002). Standar Nasional Indonesia SNI 03-1726-2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung. Anonim. (2005). Putting Down Roots in Earthquake Country: Your Handbook for the San Fransisco Bay Region, USGS. Anonim. (2007). Laporan Bulanan Aktifitas Kegempaan di Daerah NTB. Balai Besar Metereologi dan Geofisika Wilayah III, Denpasar.Bolt, B. A. (1989). The nature of earthquake ground motion, The Seismic Design Handbook. Naeim, F. (Editor), Van Nostrand Reinhold, New york, 450pp. Hoek, E. (2000). Rock Engineering: A Note by Evert Hoek, Rockscience, 317 pp. Natawidjaja, D. H. (2005). “Gempabumi dan tsunami Aceh- Sumut, 26 Desember 2004: Memahami proses alam, mengatasi dampak, dan mengantisipasi bencana alam di masa depan.” Seminar Nasional Gempabumi dan Tsunami (Potensi dan Mitigasi), IAGI, Mataram, 19 Februari 2005. Puja, I. P. (2005). “Informasi monitoring gempabumi dan tsunami.” Seminar Nasional Gempabumi dan Tsunami (Potensi dan Mitigasi), IAGI, Mataram, 19 Februari 2005. Purwono, R., Subakti, A., Wimbadi, I., dan Irmawan, M. (2005). Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa, ITS Press, Surabaya. | en_US |
dc.description.abstract | Gempa sering menyebabkan bencana bagi kehidupan manusia. Kendalanya, kejadian gempa tidak dapat diprediksi. Tetapi resiko
bencana akibat gempadapt dikurangi jika geologi, getaran, dan kondisi fisik permukaan diketahui. Pengurangan tersebut
berperan penting dalam mitigasi bencana. Tulisan in mendiskusikan pengembangan metode analisis resiko bencana akibat
gmepa. Pengembangan tersebut didasarkan pada parameter masukkan dari bencana itu sendiri dan komponen-komponen dari
suatu studi lapangan. Setiap parameter dinilai, sehingga penilaian dari paramater-paramater masukan bencana dan kerentanan
di tentukan. Perbandingan antara penilaian peringkat dan totalpenilaian dari paramater-paramaer masukkan bencana dan kerentanan
menghasilkan suatu indeks setiap paramater masukkan, secara berurutan. Jadi perkalian dari indeks-indeks tersebut,
(bencana dan kerentanan), menghasilkan suatu indeks resiko bencana. Berdasarkan indeks bencana yang diusulkan, suatu
studi kasus di Kota Mataram Pulau Lombok telah dilakukan. Hasilnya menunjukkan bahwa Kota Mataram mempunyai
indeks resiko bencana yang menengah. Hal berarti bahwa jika terjadi suatu gempa di Kota Mataram, kerusakan pada skala
menengah mungkin akan terjadi. Bagaimanapun, indeks tersebut perlu dipertimbangkan sebagai suatu sistem peringatan dalam
mitigasi bencana. Sehingga, kondisi real kota tersebut perlu dievaluasi untuk meningkatkan tingkat kesiapan akibat kejadian
gempa yang dapat terjadi seaktu-waktu. | en_US |