• Login
    View Item 
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Dinamika Teknik Sipil*
    • Volume 12 No. 2, Mei 2012
    • View Item
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Dinamika Teknik Sipil*
    • Volume 12 No. 2, Mei 2012
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    STABILISASI TANAH GAMBUT RIAU MENGGUNAKAN CAMPURAN TANAH NON ORGANIK DAN SEMEN SEBAGAI BAHAN TIMBUNAN JALAN (Studi Kasus Daerah Tembilahan dan Sungai Pakning)

    Thumbnail
    View/Open
    _10_ Suwingnyo A.pdf (249.5Kb)
    Date
    2012-05
    Author
    Nugroho, Soewignjo Agus
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tanah gambut di Indonesia tersebar di empat pulau besar yaitu Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Dalam rangka pengembangan kawasan bergambut, maka diperlukan sarana tranportasi untuk mempercepat pertumbuhan sosial ekonomi. Pada kenyataannya, pembangunan jalan di atas tanah gambut menimbulkan banyak masalah, untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai perbaikan tanah gambut agar diperoleh kapasitas dukung yang cukup. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian sifat-sifat fisik dan mekanis tanah gambut yang distabilisasi dengan menggunakan tanah non organik (Lempung Minas) dan semen. Kadar semen yang digunakan sebesar 5%, 7.5%, dan 10% dari berat kering campuran. Tanah non organik yang digunakan dengan perbandingan 70:30, 60:40, dan 50:50. lama pemeraman yang dilakukan adalah 3 hari dan 7 hari dengan kondisi direndam dan tidak direndam, dengan lama perendaman adalah 7 hari. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa penambahan tanah non organis – semen dapat menurunkan batas cair dan batas plastis tanah gambut, menaikan indek plastisitas, menaikan berat jenis, menaikan nilai CBR dan kuat tekan bebas serta menurunkan indek pengembangan. Pencampuran tanah gambut dengan tanah non organik dengan perbandingan 60:40 dan distabilisasi dengan semen 8% akan menghasilkan tebal lapis subbase yang paling tipis yaitu 15 cm untuk tanah gambut Tembilahan dan 17,5 cm untuk tanah gambut Sungai Pakning pada umur rencana 5 tahun. Untuk umur rencana 10 tahun akan diperoleh tebal lapis perkerasan 18,33 cm untuk tanah gambut Tembilahan dan 21,67 cm untuk tanah gambut Selat Panjang.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/2018
    Collections
    • Volume 12 No. 2, Mei 2012

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV