dc.identifier.citation | Bell, Paul A., Fisher, Jeffrey D., Loomis, Ross J. (2001). Environmental Psychology, W.B. Saunders Company, Philadelphia. Chu, Xuchao. (2003). Testing BehavioralHypothesis on Street Crossing, Center of Urban Transportation Research University of South Florida. Gerungan, W.A. (2002). Psikologi Sosial, PT Rafika Aditama, Bandung. Leslie,Eva., Sealens,Brian., Frank,Lawrence., Owen,Neville., Bauman,Andrian., Coffe,Neil., Hugo,Graeme. (2004). “Residents’ perceptions of walkability attributes in objectively different neighourhood: a pilot study.” journal Health & Place 11 (2005). Piganataro, Luois J. (1973). Traffic Engineering Theory and Practice, Prantice-Hall Inc., New Jersey. Rita L, Atkitson. (1983). Pengantar Psikologi Jilid I, Erlangga, Jakarta. Sarwono, Sarlito Wirawan. (1995). Psikologi Lingkungan, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Supriyono dan Indrayati, Y. (2003). Evaluasi Jembatan Penyeberangan Sebagai Sarana Bagi Pejalan Kaki Di Kota Semarang, Universitas Katolik Soegijapranata. Weismann, J. (1981). “Modeling Environmental Behavior System.” Journal of Man Environmental Relation, Pensilvania, USA. | en_US |
dc.description.abstract | Salah satu elemen pendukung jalan sebagai ruang publik adalah jembatan penyeberangan, yang dibangun untuk melindungi
pejalan kaki sehingga bisa dengan aman menyeberang jalan kendaraan dan menghindari kecelakaan lalu lintas serta kemacetan.
Namun dalam kenyataannya di beberapa lokasi, melintasi jembatan yang dibangun sebagai elemen untuk menghubungkan
jalur pejalan kaki, tidak berfungsi dengan baik. Untuk beberapa alasan, pejalan kaki lebih memilih menyeberang melalui
jalan kendaraan daripada jembatan penyeberangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara penggunaan
jembatan penyeberangan sebagai elemen untuk menghubungkan jalur pejalan kaki, dengan kebutuhan persepsi atribut pejalan
kaki di Semarang Jatingaleh. Sebuah angket tertutup telah digunakan untuk merekam persepsi pejalan kaki, terdiri dari: motif,
harapan, dan minat dalam menyeberangi jembatan sebagai infrastruktur untuk menghubungkan jalur pejalan kaki pada pengaturan
ruang publik. Analisis data yang direkam dimulai dengan kategorisasi sesuai dengan bentuk penampilan persepsi, yang
terdiri dari: motif, harapan dan bunga, dan juga sesuai dengan jenis atribut fungsi fasilitas terdiri dari, kenyamanan, aksesibilitas,
visibilitas, berjejal, socialibility , dan keamanan. Penafsiran kategorisasi dilakukan dengan menggunakan analisis statistik
deskriptif. | en_US |