dc.identifier.citation | ________. 2002. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Jakarta: Ditjen Dikti. ________. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. Depdiknas. 2003. Pendekatan Konstekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Ditjen Dikdasmen Depdiknas. Ditjen Dikti. 1999. Penjelasan tentang Isi Perubahan Kepmendikbud No. 058/U/1994 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Jakarta: Author. Elias, Michael. 1997. “Korelasi Mutu Pendidikan dan daya Saing” dalam Bisnis Indonesia, Jakarta, 7 Agustus 1997. Freire, Paulo. 1984. Pendidikan sebagai Praktek Pembebasan. Jakarta: Gramedia. Goleman, Daniel. 1997. Emotional Intelligence (Terj. T. Hermaya). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.. Habermas, Jurgen. 1975. Legimitation Crisis. Beacon Press. Hamad, Ibnu. 1995. Membangun Kemandirian Indonesia. Jakarta: Forum Dialog Indonesia. Imron A.M., Ali.1994. “Televisi dan Tantangan bagi Pendidikan” dalam Harian Republika Edisi Tanggal 24 November 1994. Pusposutardjo, Suprodjo. 2002. “Kebijakan Pengembangan Kurikulum dan Institusi Pendidikan Tinggi di Era Kehidupan Mendunia”. Makalah Seminar Nasional tentang Paradigma Kurikulum Pendidikan Tinggi Tahun 2000, Univ. Muhammadiyah Surakarta. Sopater, Sularso dkk. (Ed.). 1998. Pembelajaran Memasuki Era Kesejagatan. Jaklarta: Pustaka Sinar Harapan. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sunardi. 2004. “Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi”. Makalah pada Diskusi KBK Pertemuan Pimpinan PTS Bidang I di Wilayah Surakarta, 18 Maret 2004. Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Suwandi, Sarwiji. 2002. “Peningkatan Kompetensi Berbahasa Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi”. Makalah pada Semiloka Implementasi KBK, Ungaran, 18 April 2002. Suyono. 2002. “Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kondisi Penerapannya di Sekolah”. Makalah pada Simposium Nasional Pembelajaran Bahasa yang diselenggarakan UNNES, 14 Oktober 2002. | en_US |
dc.description.abstract | Kurikulum PT 2000 berdasarkan paradigma ‘competence-based-approach’ menggantikan
content-based-approach pada kurikulum lama. Elemen kompetensi terdiri atas: (1) pengembangan
kepribadian, (2) penguasaan ilmu dan ketrampilan, (3) kemampuan berkarya, (4) sikap dan
perilaku berkarya, dan (5) pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat.
Rekonstruksi kurikulum PT dapat disusun dengan: (1) Menyusun kurikulum inti yang
antisipatif dan prospektif (sekitar 60% ). (2) Kurikulum institusional disusun berorientasi pada user
& stakholders dengan memberikan selective excellence untuk memperkuat kompetensi lulusan. (3)
Pada MKK dapat dimasukkan MK yang mendukung spesialisasi atau nilai plus keahlian lulusan
sehingga meningkatkan daya saing dalam kompetisi global.
Agar rekonstruksi kurikulum PT berhasil, disarankan dalam pelaksanaannya ‘berorientasi
pada proses pembelajaran’ dengan pendekatan Kontekstual. Artinya, pengajar mengaitkan materi
pembelajaran dengan situasi dunia nyata pembelajar. Dengan metode Discovery & Inquiry
‘mencari dan menemukan masalah’, dosen berupaya agar mahasiswa dapat belajar secara aktif,
menyenangkan, dan efektif. | en_US |