dc.identifier.citation | Azra, Azyumardi. 2002. Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi. Jakarta: Kompas. Buchori, Mochtar. 2001. Pendidikan Antisipatoris. Yogyakarta: Kanisius. Giddens, Anthony, 2001. Runaway World: Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan Kita. Jakarta: Grasindo. Hikam, Mohammad AS. 1999. Politik Kewarganegaraan: Landasan Redemokratisasi di Indonesia. Jakarta: CV Rajawali Kusumohamidjojo, Budiono. 2000. Kebhinekaan Masyarakat di Indonesia: Suatu Problematik Filsafat Kebudayaan. Jakarta: Grasindo. Luke, Jeff S. 1999. “Managing Interconnectedness: The New Challenge for Public Administration” dalam Bailey, Mary Timmney and Mayer, Richard T. (ed). 1999. Public Management in an Interconnected World. New York: Greenwood Press. Nugroho, Alois A dan Cahayani, Ati. 2003. Multikulturalisme dalam Bisnis. Jakarta: Grasindo. Ohmae, Kenichi. 2002. Hancurnya Negara-bangsa: Bangkitnya Negara Kawasan dan Geliat Ekonomi Regional di Dunia Tak Terbatas. Yogyakarta: Qalam. Rachbini, Didik J. 1995. Risiko Pembangunan yang Dibimbing Utang. Jakarta: Grasindo. Snow, Nancy. 2003. Propaganda Inc.: Menjual Budaya Amerika ke Dunia. Jakarta: Penerbit Opini. 11 Sirry, Mun’im. 2003. “Agama, Demokrasi dan Multikulturalisme” dalam Harian Kompas, 1 Mei 2003. | en_US |
dc.description.abstract | Dalam era reformasi ditandai oleh perubahan besar dalam tata kehidupan, baik
ditinjau dari aspek sosial, politik, ekonomi, budaya, termasuk perubahan dalam dunia
pendidikan. Di Indonesia, perubahan besar dipengaruhi oleh dua hal, yaitu globalisasi
dalam relasi internasional dan otonomi daerah yang telah diterapkan Indonesia
dewasa ini. Globalisasi telah mendorong masyarakat menjadi semakin terbuka
terhadap pengaruh dari luar wilayah suatu negara, sehingga daya saing antara satu
negara terhadap negara lain menjadi hal yang begitu penting dalam hubungan
ekonomi antar bangsa. Di tingkat nasional, tuntutan terhadap otonomi, mengemuka
sejalan dengan meningkatnya wacana demokratisasi dalam kehidupan masyarakat.
Keberhasilan otonomi ini pada akhirnya sangat tergantung pada kemampuan SDM
dalam mengelola potensi alam dan manusia yang dimiliki oleh masyarakat di daerah
untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat daerah itu. Pendidikan dapat
mengambil peran yang besar dalam transformasi besar tersebut dengan merumuskan
kembali visi pendidikannya. | en_US |