dc.identifier.citation | Al-Faruqi. Islami Raji, Atlas Budaya Islam: Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang, terj. Ilyas Hasan, Bandung: Mizan, 2001. Ambary. Hasan Muarif, Menemukan Peradaban: Jejak Arkeologis dan Historis Islam di Indonesia, Jakarta: Logos, 1998. _______, “Kontribusi Filologi, Sejarah dan Arkeologi bagi Pengembangan Kebudayaan Indonesia”, Jurnal Lektur Keagamaan, Vol.3, No. 01, 2005. AR. Sirojudin, “Lukisan Tembok, Kaligrafi dan Arabes”, dalam Taufik Abdullah dkk., eds., Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Pemikiran dan Peradaban, Jakarta: Ihtiar Baru Van Houve, 2000. Baedowi. Ahmad, Resepsi Etetis terhadap Al-Quran, www.ushuluddin.uin. suka.com. Burckhardt. Titus, “Spiritualitas Seni Islam”, dalam Seyyed Hossein Nasr, ed., Ensiklopedi Tematis Spiritual Islam: Manifestasi, terj. Kamarudin dkk., Bandung: Mizan, 2004. Eliade. Mircea, The Encyclopaedia of Religion, New York: Macmillan, 1987. Gusmian. Islah, “Kaligrafi Islam: dari Nalar Seni hingga Simbolisme Spiritual” dalam Jurnal al-Jami’ah, vol. 41 No. 1 Tahun 2003. Hidayat. Komaruddin, “Dialektika Agama dan Budaya”, dalam, M Thoyibi, Sinergi Agama dan Budaya Lokal, Surakarta: Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial, 2005. Ibrahim, Yasir S. “Continuity and Change in Quranic Readings: A Study of the Quranic Ms. Garrett 38”, Journal of Islamic Studies, 2008, Edition, 18 March 2008 . 369–390 Ilham Koiri, Al-Quran dan Kaligrafi Arab: Peran Kitab Suci dalam Transformasi Budaya, Jakarta: Logos, 1999. Imron. Zawawi, “Localitas dan Seni Kaligrafi di Indonesia”, Makalah disampaikan dalam diskusi Post-Kaligrafi Kalam & Peradaban, Jogja Gallery, Yogyakarta, Minggu, 8 Juli 2007. Lings. Martin, The Quranic Art of Calligraphy and Illumination, (London: World of Festival Trust, 1976) Madjid. Nurcholish., Kaki Langit Peradaban Islam, Jakarta: Paramadina, 1997. Marshall G. Hodgson, The Venture of Islam, Iman dan Sejarah dalam Peradaban Dunia, jilid 2, (terj. Mulyadi Kartanegara), Jakarta: Paramadina: 2000. Nasr. Seyyed Hossein, Spiritualitas dan Seni Islam, terj. Sutejo, Bandung: Mizan, 1993. Shihab. Quraish, Mukjizat Al-Quran, Bandung: Mizan, 1997. V. Minorsky, Calligraphers and Painters,Washington DC: tnp, 1959. | en_US |
dc.description.abstract | Diantara semua kategori seni Islam, kaligrafi adalah yang paling
umum dan paling penting serta paling banyak diapresiasi dan
dihormati kaum muslim. Makalah ini secara berturut-turut akan
membahas sejarah munculnya kaligrafi dalam Islam, perkembangan
dan kategori kaligrafi, makna spiritual kaligafi bagi kaum muslim.
Alasan mengapa seni kaligrafi begitu berkembang pesat dibanding
dengan ekspresi seni lain.
Penelusuran penulis terhadap data yang ada disimpulkan bawah dalam
sejarah perkembangannya, kaligrafi sebagai seni yang mengekspresikan
nilai-nilai spiritual merupakan fenomena yang sangat unik. Seni
kaligrafi yang awalnya lebih merupakan gagasan untuk menuliskan
wahyu al-Quran kemudian berkembang sangat luas ke dalam
masyarakat Islam dengan sangat beragam. Dengan model khat yang
bermacam-macam kaligrafi kemudian menjadi ornamen bagi masjid
atau tempat-tempat suci yang lain dan menjadi bagian dari seni
arsitektur Islam, hiasan-hiasan dinding baik dalam bentuk ukiran,
lukisan dan sebagainya hingga menjadi bagian dekoratif dari berbagai
obyek seperti keris, tombak, pedang, perisai, baju dan lain sebagainya.
Bentuk seni kaligrafi sangat beragam hingga mengikuti bentuk
perlambang tertentu seperti pohon, tokoh pewayangan, hewan dan
sebagainya. Dengan penyebarannya yang meluas di kalangan seniman
dan individu, atau melalui media pameran, artefak, dan lembagalembaga,
seni kaligrafi semakin mantap menempatkan dirinya dalam
nuansa seni rupa klasik dan moderen yang terus berkembang di seluruh
dunia, khususnya dalam masyarakat muslim. Keistimewaan kaligrafi dalam seni Islam terlihat terutama karena
ia merupakan suatu bentuk pengejawantahan firman Allah yang suci.
Di samping itu kaligraf merupakan satu-satunya seni Islam yang
dihasilkan murni oleh orang Islam sendiri, tidak seperti jenis seni
Islam yang lain (musik, arsitektur, lukis) yang banyak mendapat
pengaruh dari non-muslim. Tidak mengherankan jika sepanjang
sejarah penghargaan kaum muslim terhadap kaligrafi jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan jenis seni yang lain. | en_US |