Show simple item record

dc.contributor.authorWibowo, Arief
dc.date.accessioned2012-12-10T08:13:29Z
dc.date.available2012-12-10T08:13:29Z
dc.date.issued2009-01
dc.identifier.issn1412-5722
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2275
dc.description.abstractAda dua cara untuk memperoleh pengetahuan tentang agama, yaitu akal dan wahyu. Penelitian ini mempelajari tentang konsep akal dan wahyu, hubungan antara akal dan wahyu serta perbedaan antara keduanya menurut Harun Nasution dan M. Quraish Shihab. Jenis penelitian ini ádalah kajian pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Harun Nasution berpendapat bahwa akal manusia berfungsi sebagai penjelas wahyu di mana wahyu hanya menjelaskan hal-hal yang mendasar. Sedangkan M. Quraish Shihab berpendapat bahwa akal mempunyai wilayah yang khusus. Fungís akal adalah untuk menjelaskan wahyu dari Allah. Perbedaan antara pendapat Harun Nasution dengan M. Quraish Shihab adalah Harun Nasution lebih banyak menggunakan akal dari pada wahyu dalam mengutarakan pendapat-pendapatnya, sedangkan M. Quraish Shihab lebih mengutamakan keseimbangan antara akal dan wahyu.en_US
dc.publisherLPPM UMSen_US
dc.subjectAkalen_US
dc.subjectWahyuen_US
dc.titleAKAL DAN WAHYU MENURUT HARUN NASUTION DAN M. QURAISH SHIHABen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record