dc.identifier.citation | Apriyanto, Prima, 2006, Mendeteksi Fenomena Kavitasi Pompa Sentrifugal Menggunakan Respon Getar, Tugas Akhir, UMS Goldman Steve, 1999, Vibration Spectrum Analysis, Edisi Kedua, Industrial Press Inc., New York Jensen, J., Dayton, K., 2000, Detecting Cavitation in Centrifugal Pumps, ORBIT, Second quarter 2000, Research & Development, Nevada Corporotion. Nouwen, 1994, Pompa 2, jilid 2, Bhratara, Jakarta Rahmeyer,dkk, 2006, Calibration And Verivication of cavitation Tersting Facilities using Oriffice, www.enginering.usu.edu/cee/SNI/Cavitation. Saputro, Bagus, 2008, Rancang Bangun Alat Percobaan Kavitasi Pada Venturi Sistem Tertutup Menggunakan Pompa Turbin dan Fluida Air Pada Variasi temperatur Kerja, Tugas akhir, UMS Sularso, Haruo T, 1994, Pompa dan Kompresor Pemilihan Pemakaian Pemilihan, Pt Pradnya Paramita, Jakarta. | en_US |
dc.description.abstract | Dalam sistem instalasi pemipaan fenomena kavitasi sering tidak
diperhatikan, sedangkan kavitasi sendiri adalah salah satu kerugian di dalam
sistem instalasi pemipaan. Yang disebut kavitasi adalah timbulnya gelembunggelembung
dalam aliran fluida akibat penurunan tekanan pada fluida sehingga
tekanan tersebut di bawah tekanan uap jenuhnya. Gelembung-gelembung uap
dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir, baik di dalam pompa maupun
pipa, tempat-tempat yang bertekanan rendah atau yang berkecepatan tinggi
didalam aliran sangat rawan terhadap terjadinya kavitasi.
Fenomena kavitasi yang terjadi dalam impeler pompa sentrifugal akan
menyebabkan kerusakan-kerusakan mekanis yaitu terjadinya lubang-lubang yang
disebut erosi kavitasi. Kerusakan ini bisa terjadi pada sudu maupun pada casing.
Disamping terjadi kerusakan mekanis, pompa sentrifugal juga akan mengalami
penurunan head, kapasitas maupun efisiensinya akan turun dan apabila kavitasi
yang terjadi pada sudu pompa berlangsung lama bisa mengakibatkan kerusakan
permanen. Untuk mendeteksi apakah sebuah pompa mengalami kavitasi atau tidak
maka dilengkapi dengan pipa transparan disisi hisap dan sisi tekan. Dimana
gambaran umum desain eksperimen tentang kavitasi dilakukan sebagai berikut:
1. Membuat instalasi pengujian pompa serta penempatan alat ukur pada
sisi isap dan sisi tekan.
2. Mempersiapkan fluida air di tangki hisap sebagai bahan utama
pengamatan serta mengatur sistem keluar air agar tidak berpengaruh
pada pola aliran yang dihisap.
3. Memvariasikan debit air dengan tujuh variasi debit berbeda.
4. Mengukur getaran pompa sisi vertikal ataupun horisontal, kemudian
merekam besarnya getaran.
5. Besarnya getaran yang ditimbulkan akibat kavitasi dapat dilihat pada
layar monitor Signal Analyser Unit, yang kemudian dapat dianalisa
nilai angka kavitasi berada pada frekuensi tertentu.
6. Hasil akhir dari pengukuran getaran dapat diplot, yang akan diperoleh
grafik nilai frekuensi antara lain : frekuensi putaran motor, frekuensi
pompa tanpa beban aliran, frekuensi pompa saat terjadi kavitasi.
Dari pengujian yang didesain dengan instalasi pompa sentrifugal, didapat
gambaran bahwa fenomena kavitasi terjadi pada instalasi pompa dengan intensitas
kavitasi terukur pada respon getaran dengan frekuensi + 8000 Hz, hal ini terlihat
terjadinya lonjakan harga accelerometer yang cukup signifikan pada frekuensi
tersebut. Dari pengujian dilapangan dengan mengunakan instalasi yang
sesungguhnya, dimana ada 3 lokasi pengujian uang berbeda, dapat disimpulkan
bahwa terjadi fenomena kavitasi pada instalsi pompa yang digunakan di PDAM
Surakarta, hal ini terlihat dari lonjakan harga accelerometer pada frekuensi + 8000
Hz, sedangkan di dua tempat yang lain yaitu rusun 1 dan rusun 2 kondisi
operasinya normal. | en_US |