UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT DAN EKSTRAK ETANOL DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) SKEELS) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
Abstract
Ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) merupakan salah satu tanaman
obat yang mengandung flavonoid, tanin, dan saponin. Zat-zat tersebut
merupakan senyawa aktif dalam tanaman yang berkhasiat sebagai obat yang
dapat menyembuhkan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat dan ekstrak
etanol daun ceremai terhadap S. aureus dan E. coli dan mengetahui senyawa
kimia yang terkandung di dalam ekstrak tersebut.
Ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol daun ceremai dibuat dengan cara
maserasi bertingkat. Uji antibakteri dilakukan dengan metode dilusi padat. Seri
konsentrasi ekstrak yang diujikan pada S. aureus sebesar 0,125; 0,25; 0,5; 1;
dan 2% dan seri konsentrasi ekstrak yang diujikan pada E. coli sebesar 4; 5 v;
6; 7; dan 8%. Kromatografi lapis tipis dilakukan menggunakan fase diam silika
gel GF254 dan fase gerak etanol : kloroform (1:9) untuk ekstrak etanol, dan
campuran metanol : klorofom (9:1) untuk ekstrak etil asetat. Kromatogram
dideteksi dengan sinar UV 254 nm dan 366 nm, uap amonia, pereaksi semprot
FeCl3, sitroborat, Dragendorff, dan Liebermann Burchard.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kadar Bunuh Minimum (KBM)
ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol daun ceremai terhadap Staphylococcus
aureus berturut-turut adalah 1 dan 0,5%. Nilai KBM ekstrak etil asetat dan
ekstrak etanol daun ceremai terhadap Escherichia coli berturut-turut sebesar 7
dan 6%. Hasil analisis kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa ekstrak etil
asetat daun ceremai mengandung flavonoid, polifenol, dan saponin, sedangkan
ekstrak etanol mengandung senyawa polifeno