dc.identifier.citation | German, M.R,. 1984, Powder Metallurgy Science, Metal Powder Industries Federation. New Jersey Harsono,W., Okumura, T., 1996. Teknologi Pengelasan Logam. PT. Pradyna Paramita. Jakarta Jones, H., 2001. Gas-Atomization Aluminium Alloy Powder and Their Product. Journal of Industrial Technology. Kumar M., Naidu S.V., 2004, X-ray characterization of inert gas atomization low carbon astroloy powder, Materials Science and Engineering A, Vol 385 pp. 1- 5 Lagutkin S., Acheiles L., Sheikhali S., Uhlenweikel, Srivastava, Atomization Process fo Metal Powder, Material Science and Engineering A, vol 383 pp. 1-6 Minagawa K., Kakisawa H., Ozawa Y. Takamori S., Halada, 2005, Production of fine spherical lead free solder powders y hybid atomization, Science and Technology of Advance Materials, Vol 6, pp 325-329 Ridlwan, M., 2005. Pengaruh Sudut Serang Terhadap Efisiensi Dan Produktivitas Proses Pembuatan Serbuk Logam Dengan Metoda Atomisasi Las Oksi-Asitilen, Prosiding seminar Nasional TEKNOIN Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Ting J. Peretti M.W., Eisen W.B., 2002, The Effect of Wake – Closure phenomenon on gas Atomization performance, Materials Science and Engineering A, Vol 326 pp. 110-121 Uhlenwinkel, Volker., 2004. Atomization Proses for Metel Powder. Journal of Industrial Technology. Vasilyeva E., Vystavkina V., 2003, Microstructure and Properties of Nd-Fe-B powders by gas Atomization, Journal of magnetism and Magnetic Materials, Vol 267 pp. 267-273 | en_US |
dc.description.abstract | Salah satu teknologi pengerjaan logam dalam industri manufaktur adalah
teknologi metalurgi serbuk (Powder Metallurgy) dengan menggunakan metode gas
atomisasi. Permasalahan yang dihadapi pada pembakaran menggunakan metode gas
atomisasi ini, salah satunya adalah sifat dan karakteristik serbuk besi yang meliputi
ukuran partikel, bentuk partikel, luas permukaan partikel, gesekan antar partikel.
Penelitian ini menggunakan baja (Fe-c) dengan diameter 4 mm, 5 mm, dan 6
mm, dengan panjang 1 m dan pembakaran menggunakan metode gas atomisasi.
Tahapan dari penelitian ini yaitu Merangkai beberapa peralatan, seperti pemasangan
las oksi-asetilen, corong (chamber), rotating disc, jar milling dan menyiapkan
pencatat waktu (stopwatch), kemudian besi dibakar dengan las oksi-asetilen dengan
menggunakan nyala oksidasi agar didapatkan semburan yang tidak terlalu besar, tetapi
dapat membuat besi karbon menjadi serbuk besi. Setelah serbuk besi didapat,
kemudian dilakukan penimbangan dengan menggunakan timbangan digital, dilakukan
pengayakan (sieving) dengan standarisasi ASTM Test Sieve selama 1 menit, serbuk
besi ditimbang lagi dengan menggunakan timbangan digital untuk mengetahui
effisiensi dari proses tersebut. Setelah itu dilakukan pengujian struktur mikro dan
komposisi kimia.
Dari hasil pengamatan struktur mikro, pada corong (chamber), serbuk yang
dihasilkan sebagian besar berbentuk bulat. Pada rotating disk, serbuk yang dihasilkan
sebagian besar berbentuk bulat (spherical). Terjadi peningkatan efisiensi pada
penambahan rotating disk sebesar 9,18% pada waktu pegujian 17 menit. Bentuk dan
struktur mikro dari hasil tambahan rotating disk mempunyai karakteristik yang sama.
Efisiensi total dengan penambahan rotating disk sebesar 38,18 %. | en_US |