Show simple item record

dc.contributor.authorSukmawati, Anita
dc.contributor.authorS, Suprapto
dc.date.accessioned2013-01-21T09:04:12Z
dc.date.available2013-01-21T09:04:12Z
dc.date.issued2009-09
dc.identifier.citationAiache, 1993, Farmasetika 2: Biofarmasi, terjemahan Widji Soeratri, Airlangga University Press, Surabaya, 156-177, 213-224, 450-470. Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Ibrahim, F., UI Press, Jakarta,392. Boylan, J.C, Copper, Zakt, 1994, Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2nd edition, Washington: American Pharmaceutical Association, 1994: 71-73, 176-179, 310-313. Cable, C.G., 2006, Oleic Acid, in Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth Edition, Rowe, R.C., Sheskey, P. J., Owen,S.C, Pharmacutical Press, London, 412. Chien, Y.W., 1987, Novel Drug Delivery, Marcel Dekker Inc., New York, 301-375. Florey., K., 1990, Analytical Profiles of Drug Subtances, Vol.19, Academic Press.,Inc., New York, Martin, A., Bustamante, P., dan Chun, A.H.C., 1993, Physical Pharmacy, 4th Edition, Lea and Febiger, Washington, Philadelpia. Harwood, R.J., 2006, Hydroxypropyl Methylcellulose in Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth Edition, Rowe, R.C., P. J., Sheskey, P. J., Owen, S.C, Pharmacutical Press, London, 252-255. Lawrence, M.J., 2006, Polyoxyethylene Sorbitan Fatty Acid Esters, in Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth Edition, Rowe, R.C., Sheskey, P. J., Owen, S.C, Pharmacutical Press, London, 479-483. Martin, A., Bustamante, P., dan Chun, A.H.C., 1993, Physical Pharmacy, 5th Edition, Lea and Febiger, Washington, Philadelpia, 1083-1096, 324. Martin, A., Swarbrick, J., dan Cammarata, A., 1993, Physical Pharmacy, Edisi 3, diterjemahkan oleh Yoshita, Lea and Febiger, Washington, Philadelpia, 1083-1096, 1170. Moghimi, H.R., Barry, B.W., dan Williams, A.C., 1999, Stratum Corneum and Barrier Performance (A Model Lamellar Approach) dalam Percutaneous Absorption Drug Cosmetics Mechanism Methodology, Bronaugh, R.L., dan Maibach, H.I, Marcell Dekker Inc, New York, 515-545. Mortazavi, S.A., dan Aboofazeli, R., 2003, An Investigation into the Effect of Various Penetration Enhancers on Percutaneous Absorption of Piroxicam, Iranian Journal of Pharmaceutical Research, 135-140. Ofner III CM and Klech-Gelotte CM, 2007, Gel and Jellies, in Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, 3rd edition, Swarbrick. J (ed.), Informa, New York, 1875 Phipps, B., Cormier, M., Gale, B., Osdol, B., Audett, J., Padmanabhan, R and Daddona, P., 2004, Encyclopedia of Biomaterial and Biomedical Engineering, 1677-1689. Remon JP, 2007, Absorption Enhancers, in in Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, 3rd edition, Swarbrick. J (ed.), Informa, New York, 13. Swarbrick, J. dan Boylan, J., 1995, Percutaneous Absorption, in Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, Volume 11, Marcel Dekker Inc., New York, 413-445. Weller, P.J., 2006, Propylen Glycol, in Handbook of Pharmaceutical Excipients, Rowe, R.C., Sheskey, P. J., Owen, S.C, Fifth Edition, Pharmacutical Press, London, 521-523. Williams, A. C., dan Barry, 2004, Penetration Enhancer, Advanced Drug Delivery Review, No. 56, 603-618. Wilmana, P.F., 2007, Analgesik-Antipiretik, Analgesik-Antiinflamasi Non Steroid dan Obat Pirai, dalam Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, S.G.Ganiswara, R. Setiabudy, F.D Suyatna, Purwantyastuti, Nafrialdi, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 217-218.en_US
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2574
dc.description.abstractNatrium diklofenak merupakan suatu anti radang non steroid yang digunakan pada pengobatan osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Untuk mengurangi efek iritasi pada saluran cerna, natrium diklofenak diberikan melalui rute transdermal. Fluks obat melalui membran kulit dapat ditingkatkan dengan senyawa peningkat penetrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penambahan berbagai peningkat penetrasi terhadap penetrasi perkutan natrium diklofenak dalam sediaan gel secara in vitro dibandingkan dengan formula pembanding yaitu natrium diklofenak merk dagang (voltaren). Lima formula sediaan gel menggunakan basis HPMC mengandung 1% b/b sodium diklofenak. Formula 1 tanpa peningkat penetrasi, formula 2, 3, dan 4 berisi asam oleat, tween 80 dan propilen glikol pada setiap formula. Sediaan gel dievaluasi pada viskositas, pH, keseragaman kandungan natrium diklofenak, pengamatan pertikel dan uji difusi melalui kulit membran dengan menggunakan metode flow trough. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan peningkat penetrasi dapat menurunkan viskositas sediaan gel natrium diklofenak. pH sediaan gel natrium diklofenak dipengaruhi oleh adanya penambahan peningkat penetrasi yang berbeda. Kadar natrium diklofenak dalam sediaan gel memenuhi persyaratan. Pada semua formula natrium diklofenak dalam keadaan terlarut dalam basis gel. Peningkat penetrasi dapat meningkatkan total jumlah natrium diklofenak yang terdifusi pada asam oleat naik 3,26 kali dibanding tanpa peningkat penetrasi, demikian juga tween 80 dan propilen glikol mengalami kenaikan 1,63 dan 2,85 kali. Kecepatan difusi pada asam oleat dan propilen glikol masing-masing naik sebesar 2,62 kali dari pada tanpa peningkat penetrasi, demikian juga tween 80 naik sebesar 1,75 kali. Total jumlah natrium diklofenak yang terdifusi pada formula yang menggunakan asam oleat naik sebesar 1,24 kali dibanding dengan merk dagang, tetapi merk dagang memiliki kecepatan difusi melalui kulit yang lebih tinggi.en_US
dc.publisherLPPM-UMSen_US
dc.subjectNatrium diklofenaken_US
dc.subjectasam oleaten_US
dc.subjecttween 80en_US
dc.subjectpropilen glikolen_US
dc.subjectdifusien_US
dc.titleEFEK PENAMBAHAN BERBAGAI PENINGKAT PENETRASI TERHADAP PENETRASI PERKUTAN GEL NATRIUM DIKLOFENAK SECARA IN VITROen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record