dc.identifier.citation | Abdullah, Irwan. 1994. Paradigma Sosial Budaya Tentang Transformasi Sosial. Seminar Sehari Transformasi Sosial Pada Masyarakat Semi Industri Pada Tanggal 13September 1994 di Yogyakarta. Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPPIS). Jakarta. Affendi, Anwar. 1993. “Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Lahan Non Pertanian di Sekitar Wilayah Perkotaan”. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. No.10 Desember 1993. ITB. hal 27-4. Baiquni. 1998. Transformasi Wilayah di Era Globalisasi, Model-Model Kerjasama Segitiga Pertumbuhan. Paper dipersiapkan dalam rangka Reorientasi Baru Riset Geografi di Segitiga Pertumbuhan Joglosemar di Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta (Tidak dipublikasikan). Bryant, C.R. Russwurn and McLellan. 1982. The City’s Countrysides : Land and Its Management in Rural Urban Fringe. Longman Inc. New York. Deshpande, C.D. ; Arunachalam, B. and Bhat. 1980. Impact of A Metropolitan City on the Surrounding Region. Concept Publishing Company. New Delhi. Giyarsih, Sri Rum. 2010. Pola Spasial Transformasi Wilayah di Koridor Yogyakarta-Surakarta. Forum Geografi. Vol .24 No. 1 Juli 2010,pp. 28-38. Muta’ali, Luthfi. 1998. Transformasi Spasial Perkotaan dan Segitiga Pertumbuhan Ekonomi. Paper disampaikan dalam Diskusi Insidentil tentang Transformasi wilayah di Fakultas Geografi UGM Yogyakarta 14 Maret 1998. Prakosa, Bambang Sriyanto Eko. Andri Kurniawan. 2006. Pengaruh Urbanisasi Spasial Terhadap Transformasi Wilayah Pinggiran Kota Yogyakarta Indonesia. Laporan Penelitian Hibah Pekerti. Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta. Rindarjono, Mohammad Gamal. 2007. Residential Mobility di Pinggiran Kota Semarang Jawa Tengah (Studi Kasus Kaum Miskin Kota di Kota Semarang). Forum Geografi Vol 21 No 2 Desember 2007 Hal 135-146. Sinha, M.M.P. 1980. The Impacts of Urbanisation on Land Use in the Rural Urban Fringe. Concept Publishing Company. New Delhi. Subroto, Yoyok Wahyu. dan Setyadi. 1997. Proses Transformasi Spasial dan Sosio Kultural Desa-Desa di Daerah Pinggiran Kota (Urban Fringe) di Indonesia (Studi Kasus Yogyakarta). Laporan Penelitian Ilmu Pengetahuan Dasar. Yogyakarta. Pusat Studi Lingkungan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. (Tidak dipublikasikan) Sundaram, K.V. and Rao, V.L.S. Prakasa. 1984. Metropolitan Expansion in India: Spatial Dynamics and Rural Transformation . In: Tim P. Baylis-Smith and Sudhir Wanmali [eds.]: Understanding Green Revolution: Agrarian Change and Development Planning in South Asia. Cambridge University Press. Cambridge. Tacoli, Cecilia. 2003. “The Links Between Urban and Rural Development”. Environment and Urbanization Vol. 15. No. 1 April 2003page 3-12. Yunus, Hadi Sabari. 2001. Perubahan Pemanfaatan Lahan di Pinggiran Kota, Kasus di Pinggiran Kota Yogyakarta. Disertasi. Yogyakarta. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta (Tidak dipublikasikan). ————————————— 2007. Megapolitan : Konsep, Problematika, dan Prospek. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. ————————————— 2008. Dinamika Wilayah Peri Urban, Determinan Masa Depan Kota. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Webster, Noah. 1966. Webster’s Third New International Dictionary. G.C. Merriam Company Publisher. Springfield. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan di Koridor Yogyakarta-Surakarta yang bertujuan untuk menganalisis dampak
transformasi wilayah terhadap kehidupan kultural penduduk. Metode yang digunakan adalah survei dengan
pengambilan sampel 120 KK secara stratified random sampling di 4 desa yang mewakili derajat aksesibilitas
wilayah yang berbeda yaitu Desa Maguwoharjo Kabupaten Sleman (aksesibilitas wilayah sangat tinggi),
Desa Sumopuro Kabupaten Klaten (aksesibilitas wilayah tinggi), Desa Dangruan Kabupaten Klaten
(aksesibilitas wilayah sedang), dan Desa Jatirejo Kabupaten Boyolali (aksesibilitas wilayah rendah). Teknik
analisis dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menemukan bahwa transformasi wilayah
mempunyai dampak terhadap kondisi kultural penduduk yang berupa perubahan adat-istiadat dalam peristiwa
kehamilan, kelahiran, peralihan masa anak-anak ke dewasa, perkawinan, dan kematian dari adat-istiadat
yang kompleks ke arah adat-istiadat yang lebih sederhana. Dari perspektif geografis penelitian ini juga
menemukan adanya variasi spasial (berdasarkan 4 tipe desa yang menggambarkan derajat aksesibilitas
wilayah yang berbeda) dari dampak transformasi wilayah terhadap aspek kultural penduduk. | en_US |