dc.identifier.citation | Buntoro, A. 2003. Improved Pacitan Bentonite as Drilling Mud Material. dalam Sutarto (ed). International conference on Mineral and Energy Resources Management. Yogyakarta. Hal: 108-118. Burras, L., N.E. Smeck, J.M. Bigham. 1996. Origin and Properties of Smectite in Loess-derived Soils in Western Ohio. Soil Sci. Soc. Am. J. 60: 1961-1968. Dahlgreen, R.A., J.P. Dragon, dan F.C. Ugolini. 1997. Weathering of Mt. St. Helens Tephra under a Cryic-Udic Climatic Regime. Soil Sci. Soc. Am. J. 61: 1519-1525. Hontly, M., P. Uhlik, V. Sucha, M. Caplovi. 2004. Smectite-to Illite Alteration in Sal- Bearing Bentonite (The East Slovak Basin). Clays and clay Minerals. 52:533-551. Mehra, O.P. dan M.L. Jackson 1960. Iron Oxide Removal from Soils and Clays by a Dithionite Sitrat System Buffered with Sodium Bicarbonarte. Clays and Clay Minerals. 7: 317-327. Nurcholis, M. 1998. “Unique” Mixed layer and Mn-Oxide Minerals and Exhangeable Al of Acidic Soils in Java Island. PhD. Dissertation. Kagoshioma University. Japan. Unpublished. Nurcholis, M. 2003. Identification of Interleyered Material of the Hydroxy Interleyered Vermiculite. dalam Sutarto (ed). International conference on Mineral and Energy Resources Management. Yogyakarta. Hal: 127-133. Nurcholis, M. 2005. Some properties and Problems of Smectite Minerals in Java Soils. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. 5:63-67. Nurcholis, M and Y. Tokashiki. 1998. Characterization of kaolin/smectite mixed layer mineral in Paleudult of Java Island. Clay Science. 10: 291-302. Nurcholis, M., Y. Tokashiki, K. Oya, M. Shimo, N. Miyauchi. 1998. Relationship Between Clay Mineralogy and Exchangeagable Al in Red and Yellow Soils from the Islands of Okinawa and Java. Aust. J. Soil. Res. 36:411-421. Priyono, K. D. (2012) Kajian Mineral Lempung Pada Kejadian Bencana Longsorlahan di Pegunungan Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta. Forum Geografi. Vol. 26, No. 1, Juli 2012: 53 - 64. Sukandarumidi. 1999. Bahan Galian Industri. Gadjah mada University Press. Violante, A., G.S.R. Khrisnamurti, P.M. Huang. 1998. Formation and Stability of hydroxy Aluminum-Iron-Montmorillonite complexes: Influence of Formation. Soil Sci. Soc. Am. J. 62: 1448-1454. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mineralogi bentonit dan tanah yang berkembang
di atasnya, di Nanggulan Kulonprogo. Pemisahan dan pengumpulan fraksi lempung dilakukan dengan
fraksionasi pada suspensi pH 10 setelah bahan organik dihilangkan dengan H2O2. Karakteristik
mineral lempung dianalisis dengan difraksi sinar-X yang menggunakan sampel paralel setelah penjenuhan
Mg, solvasi gliserol, dan penjenuhan K dengan pemanasan bertingkat dari 100oC, 300oC dan 550oC.
Kapasitas pertukaran kation (KPK) dan basa-basa tertukar ditetapkan dengan penjenuhan NH4OAc
1N pH 7. Hasil analisis menunjukkan bahwa bahan lempung dari kedua sampel adalah Ca-bentonit.
Lempung dari bentonit mempunyai karakteristik, yaitu intensitas mineral smektit lebih rendah dan
nilai KPK serta kadar Ca yang juga rendah dibandingkan dengan yang dari tanah. Penjenuhan kalium
menyebabkan pengerutan yang tidak merata di semua bagian mineral smektit, yang ditandai dengan
puncak 13,11 Å dengan bentuk melebar. Adanya puncak yang melebar ini diinterpretasikan sebagai
pertumbuhan material di dalam ruang interlayer antar satuan kisi mineral smektit yang dapat mengubah
mineral ini menjadi mineral intergrade smektit-klorit. | en_US |