Show simple item record

dc.contributor.authorCahyono, Yuli Tri
dc.contributor.authorFauzan
dc.date.accessioned2013-01-24T10:05:40Z
dc.date.available2013-01-24T10:05:40Z
dc.date.issued2009-10
dc.identifier.citationAlfirman, L., (2003), Estimating Stochastic Frontier Tax Potential : can Indonesian local governments increase tax revenues under decentralization?, Working Paper No. 03-19, Department of Economic, University of Colorado at Bolder, Colorado. Ancok, Jamaluddin (1988), Mengapa orang kurang antusias membayar pajak?, Makalah seminar perpajakan di Padang, 8 pebruari. Brodjonegoro, B., (2001), Indonesian Intergovernmental Transfer in Decentralization Era: the case of general allocation fund, Paper disajikan dalam International Symposium on Intergovernmental Transfers in Asian Countries, 9-10 Februari. Brotodihardjo R. Santoso (1993), Pengantar Ilmu Hukum Pajak, 3 rd ed, Bandung: PT Eresco. Dewi, Elita (2002), Identifikasi sumber pendapatan asli daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, digitized by USU digital library Direktorat Jenderal Pajak, (2003), Buku saku panduan hak dan kewajiban wajib pajak, Jakarta, Direktoran Jenderal Perpajakan. Fallan, L (1999), Gender, exposure to tax knowledge and attitudes toward taxation: An experimental approach, Journal of Business Ethic, Vol. 18, hal. 173-184. Fauzi, Indra N (2003), Persepsi pelaku usaha terhadap iklim usaha di era otda, Makalah disampaikan dalam Konferensi PEG - USAID: “Desentralisasi, Reformasi Kebijakan - Iklim Usaha” di Hotel Aryaduta, Jakarta 12 Agustus. Halim, A., dan Abdullah, S., (2004), Local Original Revenue (PAD) as A Source of Development Financing, Makalah disampaikan pada konferensi IRSA (Indonesian Regional Science Association) ke 6 di Jogjakarta. Harahap, Abdul Asri (2004), Paradigma baru perpajakan Indonesia: Perspektif ekonomi politik, Integrita Dinamika Press. Kaho, Yosef Riwu (1985), Analisa hubungan pemerintah pusat dan daerah di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1985. ----------------- (1991), Otonomi daerah dan titik deratnya di letakkan pada Daerah Tingkat II, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Karanta, M., H. Malmer,. I. Munck., G. Ollson (2000), A citizen’s perspective on public sector performance and service delivery, Progress in measurement and modelling of data from Swedish Taxpayer Survey, Di presentasikan di European Evaluation Society EES Conference, Oktober, 12, Loussane. Kotter, J.P dan Heskett, L.J (1997), Corporate culture and performance, Dampak budaya kerja terhadap kinerja, Jakarta: Prenhallindo. Kuncoro, Mudrajad (2004), Otonomi daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang, Jakarta: Penerbit Erlangga. Landiyanto, Erlangga Agustino (2005), Kinerja keuangan dan strategi pembangunan kota di era otonomi daerah: Studi kasus Kota Surabaya, CURES Working Paper, no.05/01, januari. Makmun, (2004), Potret perekonomian daerah sebelum dan era desentralisasi fiskal, Bunga Rampai Hasil Penelitian, hal. 123-134. Mangoting, Yenni (1999), Tax Planning: Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif Meminimalkan Pajak, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 1, No. 1, Mei, hal. 43 – 53. Mayrowani, Henny (2006), Kebijakan otonomi daerah dalam perdagangan hasil pertanian, Analisis Kebijakan Pertanian, vol.4, no. 3, september, hal. 212-225. Millack, Joseph. Audit Program Planning and Management. Tax Volume 1. http://www.revenueproject.com/documents.asp?grID=412&d_ID=3271 Mustofa, Harits Kurnia (2007), Menemukenali potensi PPh orang pribadi menggunakan dana SIN PBB, Tesis, Departemen Teknik Geodesi, http://digilib.gd.itb.ac.id Nasution, Chairuddin Syah (2003), Analisis potensi dan pertumbuhan penerimaan pajak penghasilan (PPh) di Indonesia Periode tahun 1990 – 2000, Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan, vol. 7, no.2, juni, hal. 59-82. Poernomo, Hadi (2004), Reformasi administrasi perpajakan, dalam Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep dan Implementasi, Penerbit Kompas, Jakarta, Pebruari. Prabowo, Y (2002), Akuntansi Perpajakan Terpadu, Grasindo, Jakarta. Pratt, James W., Jane O. Burns., William N. Kulsrud (1989), Individual Taxation 1989 Edition, 5 th ed, Homewood, Illionis : Richard D Irwin. Roades, S.C (1999), The impact of multiple component reporting on tax compliance and audit strategies, The Accounting Review, Vol. 74, No. 1, January, hal. 63-85. Saad, Ilyas (2003), Implementasi otda sudah mengarah pada distorsi dan high cost economy, SMERU Working Paper. Sakti, Nufransa Wira (2006), Menyimak permasalahan pajak dalam meningkatkan jumlah wajib pajak, Jurnal Inovasi, vol.6/XVIII/maret. Santoso, Wahyu (2008), Analisis resiko ketidakpatuhan wajib pajak sebagai dasar peningkatan kepatuhan wajib pajak: Penelitian terhadap wajib pajak badan di Indonesia, Jurnal Keuangan Publik, Vol. 5, No. 1, Oktober, hal. 85-137. Setiawan, Budi (2007), Pendataan objek PBB rumah mewah dengan citra satelit quickbird, Tesis, Departemen Teknik Geodesi, http://digilib.gd.itb.ac.id Setiyaji, Gunawan dan Hidayat Amir (2005), Evaluasi sistem kinerja perpajakan di Indonesia, Jurnal Ekonomi, Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta, edisi november, hal. 1-13. Sidik, Mahfud (2001), Studi empiris desentralisasi fiskal, prinsip pelaksanaan di berbagai negara serta evaluasi pelaksanaan penyerahan P3D (personil, peralatan, pembiayaan dan dokumentasi) sebagai konsekuensi kebijakan pemerintah, Makalah disampaikan dalam Sidang Pleno X Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Batam. -------- (2002), Perimbangan keuangan pusat dan daerah sebagai pelaksanaan desentralisasi fiskal, Makalah disampaikan pada seminar Setahun Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah di Indonesia, Jogjakarta, 12 maret. Sindo (2008), Target pajak Jawa Tengah Meleset, 8 januari, Jakarta. Soemitro, Rochmat (1994), Asas dan dasar perpajakan, Bandung: Eresco. Soetrisno, Loekman (1987), Dari mau membayar pajak ke benar-benar membayar pajak, Makalah seminar perpajakan di Jakarta, 9 oktober. Suryadi (2006), Model hubungan kausal kesadaran, pelayanan, kepatuhan wajib pajak dan pengaruhnya terhadap kinerja penerimaan pajak: Suatu survei di wilayah Jawa Timur, Jurnal Keuangan Publik, Vol. 4, No. 1, April, hal. 105-121. Toto, Edi Yusup dan Leo Sukatrilaksana (2005), Tinjauan yuridis rencana pengenaan pajak penghasilan terhadap Bank Sentral dalam amandemen RUU Pajak Penghasilan, Buletin Hukum Perbankan dan Kebangsentralan, vol. 3, no. 3, Desember, hal. 33-41. Usman, Syaikhu; Nina Toyamah; M. Sulton Mawardi; Vita Febriany dan Ilyas Saad (2002), Otonomi daerah dan iklim usaha: Kasus tiga kabupaten di Jawa Barat, Laporan Lembaga Penelitian SMERU, bekerja sama dengan The Partnership for Economic Growth (PEG) dan The United States Agency for International Development (USAID), Wibowo, Tri (2004), Potret fiskal daerah sebelum dan pada era desentralisasi, Bunga Rampai Hasil Penelitian, Departemen Keuangan, hal. 109-121. Yunianto, Ari (2007), Analisis akurasi penentuan luas objek PBB menggunakan citra quickbird dan ikonos, Tesis, Departemen Teknik Geodesi, http://digilib.gd.itb.ac.iden_US
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2600
dc.description.abstractThe legitimate of the UU No 22 and 25 Year 1999 in 2001 has great influenced to the authorization and the trustworthy also to the financial condition of a district. Solo regency is one of counties that received an increasing income since this regulation is justifiable. In this case, the sources of the other potential income districts must be located to be a promise income and the exceptional distribution fund is used to employ the effective exceed fiscal in handling construction and building up another region that can be develop as another income districts. The financial condition of a district can be seen from the necessity and capacity fiscal of the district. The discrepancy of necessity and capacity of fiscal can be avoided and it can be shifted for standard public aid. A calculation of the necessity and capacity can be done using formula to compute the public allocation fund "Dana Alokasi Umum" (PP No. 84 Year 2001). The goverment of Solo county need to allocate construction fund because there are abundantly fiscal capacity for solving construction problem at this time and other part of constructions that can become an income sources to maintain the fiscal capacity. The analysis result is also obtained that the tax sources and the potential retribution that can be developed need to be done optimally.en_US
dc.description.sponsorshipLAPORAN DOSEN MUDA DIKTIen_US
dc.publisherLPPM UMSen_US
dc.subjectAutonomy Districten_US
dc.subjectFiscal Capacityen_US
dc.subjectFiscal Needen_US
dc.titleANALISIS POTENSI DAN PERTUMBUHAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) DI SOLO, JAWA TENGAH ANTARA SEBELUM DAN SETELAH ERA OTONOMI DAERAHen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record