ISOLASI ACTINOMYCETES DARI TANAH SAWAH SEBAGAI PENGHASIL ANTIBIOTIK
Abstract
Penemuan antibiotik penisilin yang dihasilkan oleh kapang Penicillium
notatum oleh Alexander Fleming pada tahun 1929 dan adanya sifat resistensi
mikroorganisme patogen terhadap antibiotik yang ada, telah mendorong
penelitian untuk menemukan antibiotik baru dari bakteri, fungi dan
Actinomycetes. Pada saat ini banyak penelitian yang difokuskan pada
Actinomycetes yang diindikasikan sebagai bakteri yang mampu menghasilkan
antibiotik terbanyak Tanah merupakan habitat Actinomycetes, pada penelitian ini
sampel tanah diambil dari lima titik berbeda di sawah Sicangkring, kiringan,
Tulung, Klaten.
Tujuan penelitian ini adalah : 1) mengetahui jumlah isolat Actinomycetes
yang dapat ditemukan di tanah sawah dan 2) mengetahui potensi isolat
Actinomycetes yang ditemukan sebagai penghasil antibiotik. Langkah-langkah
dalam penelitian ini meliputi : isolasi Actinomycetes dari sampel tanah pada dua
media yang selektif, yaitu Starch casein Agar dan media Raffinosa histidin Agar.
Dari hasil isolasi dilakukan purifikasi, selanjutnya dilakukan colour grouping
serta pewarnaan gram pada isolat yang sudah murni. Colour grouping dilakukan
untuk mengelompokkan isolat berdasarkan warna miselium udara, miselium
vegetatif dan warna pigmen yang terbentuk terdifusi ke media atau tidak. Untuk
mengetahui potensi isolat sebagai penghasil antibiotik dilakukan uji
penghambatan terhadap bakteri uji, yaitu Staphylococcus aureus ATCC 25923
(gram positif) dan Eschericia coli ATCC 35218 (gram negatif) dengan metode
agar blok. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebanyak 35 isolat dari sampel
tanah sawah. Ke-35 isolat tersebut dapat dikelompokkan menjadi 11 colour group
berdasarkan hasil colour grouping. Hasil pewarnaan gram menunjukkan bahwa 11
isolat wakil dari ke-11 colour group mempunyai ciri-ciri sebagai anggota
Actinomycetes yaitu bentuk sel batang, miselium bercabang dan berwarna biru
atau ungu (gram positif). Berdasarkan hasil uji potensi isolat sebagai penghasil
antibiotik, diketahui diantara 11 isolat sebanyak tiga isolat (27,27%) mampu
menghambat Staphylococcus aureus ATCC 25923 (gram positif), yaitu isolat
SS13 dengan diameter daerah hambatan sebesar 14,66 mm (sedang), isolat SR1 =
24,66 mm (kuat) dan isolat SR6 = 5,00 mm (lemah). Namun demikian tidak ada
satupun isolat yang mampu menghambat Eschericia coli ATCC 35218 (gram
negatif). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Actinomycetes dapat diisolasi dari tanah sawah yang berpotensi sebagai penghasil
antibiotik dengan spektrum kerja menghambat bakteri gram positif.