dc.identifier.citation | Depdiknas. (2006). Standar Isi. Jakarta. Epstein, S.L. (1976). Testing and Curriculum: Distance Cousin? The Elementary School Journal, 76, 424-431. Fey, J.T. (1980). School and Political Sosialization in Africa. Educational Review, 40(2), 195- 202 Fuson, K.C. (1990). Conceptual Structures for Multiplication Unit Numbers: Implication for Learning and Teaching Multi-Digit Addition, Subtraction, and Place Value. Cognition and Instuction, 7(4), 175-205 Harta, I. (2000). The Nature of Story Problem in Indonesian Elementary Mathematics Textbooks during the Past Forty Years. Disertasi Doktor. The University of Iowa, Iowa City. Hensey, L.K. (1996). An Examination of Elementary Mathematics Textbooks Problem- Solving Items during Nineties, and Possible Influences of the NCTM Standards on Such Items. Disertasi Doktor, The Universiat of Iowa, Iowa City. Kouba, V.L. (1988). Result the Fourth NAEP Assessment: Number, Operations, and Word Problems. Arithmatic Teacher, 35(8), 14-19. McCutcheon, G. (1982). Textbooks Use in a Central Ohio Elementary School. New York: America Education Research Aassociation (Eric Document Reproduction Service No. ED216968). National Council of Techers of Mathematics. (1991). Curriculum & Evaluation Standards for School Mathematics. Reston: NCTM Pusbuk. (2004). Pedoman Penilain Buku Teks. Depdiknas. Jakarta. Resnick, L.B. (1987). Constructing Knowledge in School. Dalam L.S. Liben (Ed) Development and Learning: Conflict or Congruence? Hal 19-50). Hillsdale, NJ: Erlbaum. Roderick, S.A. (1973). A Comparative Study of Mathematics Achievement by S9th Graders and Eighth Graders. 1936 to 1973, 1952 to 1973, and 1965 to 1973. Disertasi Doktor, The University of Iowa, Iowa City. Sherill, J. (1983). Solving Textbook Mathematical Word Problems. The Alberta Journal of Educational Research, 29, 140-15 Zweng, M. (1972). The Fourth Operation is Not Fundamental. Arithmatic Teacher, 19, 623- 627. | en_US |
dc.description.abstract | Salah satu aspek penilaian buku teks oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan
(BSNP) adalah ada tidaknya soal pemecahan dalam setiap buku teks. Penilaian tersebut tidak
mencakup variabel-variabel struktur yang membentuk suatu soal, padahal variabel-variabel
inilah yang menentukan karakteristik soal tersebut. Dengan demikian, walaupun suatu buku
telah dinyatakan layak pakai, karakteristik soal tersebut tidak diketahui sama sekali. Masalah
penelitian ini adalah: Apakah variabel struktur soal-soal penyelesaian masalah telah memenuhi
kaidah-kaidah?
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Untuk itu dipilih 18 jilid
set dari 63 set buku yang dinyatakan layak pakai oleh Keputusan Mendiknas Republik
Indonesia No 26 Tahun 2005. Survei dilakukan terhadap soal-soal penyelesaian masalah yang
termuat dalam buku-buku tersebut dan mencocokkannya dengan kaidah-kaidah yang telah
ditentukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks mata pelajaran matematika untuk
SMP/MTs menyediakan 2-4 soal pemecahan masalah per minggu. Dengan banyak soal yang
relatif kecil tersebut, kesempatan siswa untuk berlatih di sekolah atau di rumah sangat kecil.
Siswa-siswa kita akan semakin tertinggal dalam berfikir matematis dan pemecahan masalah
dibandingka dengan siswa dari negara lain.
Memperhatikan variabel-variabel pembentuk soal pemecahan masalah, seperti jenis
bilangan, jenis dan banyaknya operasi, kata bantu, dan banyak pertanyaan dalam suatu soal,
dapat disimpulkan bahwa soal-soal pemecahan masalah dalam buku teks pelajaran matematika
SMP/MTs tergolong mempunai tingkat kesulitan relatif tinggi.
Sehubungan dengan itu, beberapa saran yang diajukan untuk perbaikan buku teks
adalah penyempurnaan sistem penilaian yang dilakukan oleh BSNP. Saat ini penilaian buku
teks masih bersifat kuantitas (ada tidaknya soal pemecahan masalah), belum menilai kualitas
soal pemecahan masalah. Untuk peningkatan kualitas pembelajaran disarankan untuk
membekali guru dengan kemampuan dan keterampilan mengembangka soal pemecahan
masalah sehingga kurangnya soal pemecahan masalah baik dari segi kuantitas maupun dari
segi variasi dapat tertanggulangi.
Peran buku teks dalam pembelajaran alam arti sejauh mana buku teks mendefinisikan
pembelajaran merupakan tantangan untuk diteliti lebih lanjut. | en_US |