KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN DAN BATUBARA
Abstract
Limbah pertanian merupakan biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar
yang potensial. Di dukuh Margo Luwih desa Daleman kecamatan Tulung kabupaten Klaten
banyak terdapat industri kecil tepung aren yang bahan bakunya dari batang pohon aren. Limbah
dari bahan baku pembuatan tepung aren adalah ampas aren. Menurut masyarakat, setiap
harinya desa tersebut dapat menghasilkan ampas aren sebanyak 50 ton, sehingga ampas aren
menimbulkan masalah bagi masyarakat tersebut, karena terjadi penumpukan ampas aren.
Ampas aren apabila dicampur dengan batubara dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi
alternatif, sehingga perlu dilakukan penelitian ampas aren dan batubara untuk dijadikan
sebagai bahan dasar pembuatan biobriket.
Dalam penelitian ini diawali dengan pengumpulan bahan dasar berupa ampas aren,
batubara lignit dan pati kanji sebagai bahan perekat, kemudian dilakukan uji proximate ampas
aren dan batubara. Pembuatan biobriket dengan komposisi 100% ampas aren, 90% ampas aren
dan 10% batubara, 80% ampas aren dan 20% batubara, 70% ampas aren dan 30% batubara,
60% ampas aren dan 40% batubara, 50% ampas aren dan 50% batubara dan 100% batubara.
Setelah itu dilakukan pengujian karakteristik pembakaran, yang meliputi laju penurunan massa,
laju pembakaran dan temperatur pembakaran biobriket.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur tertinggi pembakaran dihasilkan oleh
biobriket dengan komposisi 100% batubara. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar
komposisi batubara maka temperatur biobriket yang dihasilkan semakin tinggi. Tingginya kadar
karbon pada batubara akan membuat temperatur puncak yang akan dicapai semakin lama.
Sedangkan laju penurunan massa paling cepat pada komposisi 100% ampas aren, hal ini
dikarenakan ampas aren mempunyai volatile matter tinggi sehingga menyebabkan ampas aren
cepat terbakar.