PENGARUH ARTIFICIAL AGING PASCA PENGELASAN TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA SAMBUNGAN LAS ALUMINIUM ( AL-Mg-Si)
Abstract
Konstruksi mesin yang menggunakan bahan non ferro semakin berkembang pesat, ini
disebabkan karena mempunyai sifat bahan yang ringan dan ulet, untuk mengantisipasi kegagalan
konstruksi tersebut perlu dilakukan pembuktian dengan cara penelitian pada sambungan las pada
alumunium.
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kekuatan sambungan pada pasca pengelasan
alumunium dengan perlakuan artificial aging juga mengetahui seberapa besar pengaruhnya pada
sifat fisis dan mekanis hasil pengelasan tersebut.
Pengujian bahan ini menggunakan plat alumunium dengan tebal ± 3mm dengan kampuh
V. Langkah-langkah penelitian adalah melakukan pengelasan menggunakan las asetilin dengan
menggunakan kampuh V, kemudian membuat specimen untuk dilakukan uji tarik yang hasil
pengujian kekerasan pada benda uji sebelum artificial aging pada logam las 87,91 VHN, HAZ
46,61 VHN, Logam induk 40,8 VHN. Pada heat treatment quenh air pada logam las 94,6 VHN,
HAZ 53,2 VHN, Logam induk 44,73 VHN. Hasil setelah perlakuan artificial aging pada logam
las 117,76 VHN, HAZ 68,1 VHN, logam induk 49,17 VHN. Hasil kekuatan tarik sebelum
artificial aging sebesar 8,09kg/mm2 setelah perlakukan artificial aging 10,6kg/mm2. sedangkan
hasil uji kompetisi kimia dengan prosentase terbesar yaitu Alumunium (Al) = 98,16%, Ailikon
(Si) = 0,406%, dan Magnesium (Mg) = 0,915%
Mengacu pada standart ASTM E8M. Langkah berikutnya adalah membuat specimen
untuk uji struktur mikro dan pengujian kekerasan serta pengujian komposisi kimia. Adapun alat
yang digunakan adalah Olympus Metallurgical Microscope dan juga Universal Servohydroulic
Servorpulser. Jumlah specimen sebanyak 16 buah. 9 specimen untuk uji tarik, 3 specimen untuk
uji kekerasan, 3 specimen untuk uji strukturmikro dan satu specimen untuk uji komposisi kimia