dc.identifier.citation | Apple, James M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Perpindahan Bahan. Terjemahan M. T, Edisi Ketiga. ITB, Bandung. Budiyanto, Joko. 1999. Plant Design and Layout, Edisi Pertama. PT. Indonesia Paku Negara, Solo-Indonesia. Hananto, Tony. 2010. Aplikasi Antropometri Dalam Perancangan Ulang Stasiun Kerja Pembuatan Tahu Untuk Mencapai Kondisi Kerja Yang Ergonomis. Tugas Akhir. Pungky W. 2002. Himpunan Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sekretariat ASEAN-OSHNET dan Direktorat PNKK, Jakarta. Purnomo, Bagus Roby. 2006. Pendekatan Biomekanika Untuk Desain Beban Kerja dan Perbaikan Metode Kerja pada Pekerja Mebel Kayu Mangga. Tugas Akhir. Purnomo, Hari. 2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. Graha Ilmu, Yogyakarta. Sanders, Mark S. dan McCormick, Ernest J. 1993. Human Factors in Engineering and Health. Cincinnati, Ohio. Supartini, Sri. 2004. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produk dengan Quantitative System Versi 3.0 untuk Meminimasi Material Handling. Tugas Akhir. Tarwaka, dan Solichul, H. A. Bakri dan Lilik Sudiajeng. 2004. Ergonomi untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Produktivitas. UNIBA Press, Surakarta. Widodo, Hartono. 2003. Perencanaan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Metode Quantitative System Version 3.0. Tugas Akhir. Wignjosoebroto, Sritomo. 1992. Tata Letak dan Pemindahan Bahan, Edisi Kedua. Guna Widya, Jakarta. | en_US |
dc.description.abstract | Tata letak pabrik (plant layout) sebagai tata cara pengaturan fasilitas
pabrik untuk mendukung kelancaran proses produksi. Dalam penelitian ini,
obyek yang diamati yaitu pabrik pembuatan tahu di Sukoharjo. Jarak tempuh
material handling yang terlalu jauh menyebabkan aktivitas dan produktivitas
menurun dan mempengaruhi biaya pemindahan bahan, maka dilakukan re-layout
pada objek yang diteliti. Perhitungan jarak material handling yang digunakan
yaitu jarak Rectilinear, jarak SquareEuclidean dan jarak Euclidean. Terdapat
sepuluh alternatif usulan tata letak hasil olahan BLOCPLAN, dipilih alternatif
usulan ke-empat karena memiliki skor kedekatan tertinggi. Hasil perhitungan
terjadi penurunan jarak untuk model Rectilinear adalah 1.385 m/hari, model
Square Euclidean adalah 198.09 m/hari dan model Euclidean adalah 1.38935
m/hari. sehingga diperoleh penambahan penghasilan untuk masing-masing model
jarak, yaitu model Rectilinear sebesar Rp 80.000,- model Square Euclidean
sebesar Rp. 200.000,-dan model Euclidean sebesar Rp. 120.000,-. | en_US |