dc.identifier.citation | Aysa, K. 2005. Matrik Kebijakan Usaha Udang. Jurnal Penelitian dan Perikanan Indonesia. Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Budidarsono, S, Wijaya, K. 2003. Praktek Konservasi dalam Budidaya Kopi Robusta dan Keuntungan Petani. World Agroforestry Centre – ICRAF. Bogor. Gomez-Limon, J.A, Riesgo, L dan Arraiza M. 2004. Multi-criteria Analysis of Input Use in Agriculture. Journal of agricultural economics research, 55, 541-564. doi: 10.1111/j. 1477-9552.2004. tb00114.x. Hikmayani, Y. 2006. Aspek Teknis, Kelembagaan, dan Ekonomis Budidaya Rumput Laut di Indonesia. Jurnal Sosek Perikanan dan Kelautan. Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Hussain, M, Anwar, S, Hussain, Z. 2006. Economics of Sugarcane Production in Pakistan: A Price Risk Analysis. International Research Journal of Finance and Economics.4.70- 77. Irianto, H. 2006. Teknologi Pasca Panen Rumput Laut. Diseminasi Teknologi dan Temu Bisnis Rumput Laut. Pusat Riset Perikanan Budidaya. Ismail, Z. 2009. Strategi Optimalisasi Pemanfaatan Budidaya Rumput Laut. Laporan. Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Martinez, E, Tadeo, J, Estruch, V. 2008. The Policy Analysis Matrix with Profit-Efficient Data: Evaluating Profitability in Rice Cultivation. Spanish Journal of Agricultural Research. Instituto Nacional de Investigación y Tecnología Agraria y Alimentaria (INIA). Masters, W. A., and A. Winter-Nelson. 1995. Measuring The Comparative Advantage of Agricultural Activities: Domestic Resource Costs and the Social Cost-Benefit Ratio. Journal Agric. Econ. 77: 243-50. Mohanty, S, Fang, C, Chaudhary, J. 2003. Assessing the Competitiveness of Indian Cotton Production: A Policy Analysis Matrix Approach. The Journal of Cotton Science 7:65– 74. Pearson, Gotsch, et al, 2003. Applications of the Policy Analysis Matrix in Indonesian Agriculture. www.stanford.edu Samosir, A, Wibowo, T. 2004. Analisis Efektivitas Pemberian Insentif Fiskal di Kawasan Timur Indonesia (KTI) (Studi Kasus: Kapet Parepare. Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan Volume 8, No.1. Soetriono. 2001. Studi Kebijakan Terhadap Komoditas Tebu Guna Mendukung Agribisnis. Jurnal Agribisnis,Vol 2,No.2. JUBC. Jember. Soetriono.2009. Strategi Peningkatan Daya Saing Agribisnis Kopi Robusta dengan Model Daya saing Tree Five. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Suprapto. 2005. Keunggulan Kompetitif dan Komparatif Ekspor Ikan Hias DKI Jakarta di Pasar Internasional. BULLETIN Penelitian. No.08. Yao, S. 1997. Comparative advantages and crop diversification: a policy analysis matrix for Thai agriculture. Journal Agric. Econ. 48: 211-222. | en_US |
dc.description.abstract | Tujuan dari penelitian ini menganalisis insentif terhadap usaha aquaculture, salah
satunya adalah rumput laut di Bone, Sulawesi Selatan. Intervensi pemerintah untuk mengembangkan
usaha aquaculture bisa dilihat dari insentif yang diberikannya. Insentif bisa
berupa subsidi (saat pembibitan) atau berupa proteksi (saat produk tersebut dijual di pasar).
Insentif yang diberikan pemerintah berupa kebijakan, keringanan pajak, atau subsidi, belum
menyentuh secara efektif usaha aquaculture ini. Hal itu bisa dilihat dari nilai dari keefektifan
insentif terhadap suatu komoditas yang kurang dari satu (0,67). Pemerintah belum memberikan
subsidi langsung ke pembudidaya, tidak seperti usaha penangkapan yang mendapatkan
subsidi langsung berupa harga BBM (bahan bakar minyak) yang relatif murah untuk nelayan.
Hal ini bisa dilihat dari nilai subsidi untuk pembudidaya yang bertanda negatif (-0,3). | en_US |