HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA SMA MTA SURAKARTA
Abstract
Anemia dapat disebabkan karena kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan
hemoglobin. Salah satu penyebab terjadinya anemia adalah asupan yang tidak mencukupi.
Asupan zat gizi sangat tergantung pada kebiasaan makan yang dilakukan. Salah satu faktor
yang mempengaruhi kebiasaan makan remaja adalah pengetahuan yang dimiliki. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang anemia dan kebiasaan
makan terhadap kadar hemoglobin pada remaja putri di Asrama SMA MTA Surakarta. Jenis
penelitian bersifat observasional dengan pendekatan crossectional. Jumlah sampel penelitian
75 remaja putri yang sesuai dengan kriteria inklusi. Data pengetahuan tentang anemia dan
kebiasaan makan diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Data kadar
hemoglobin diperoleh melalui metode Cyanmethemoglobin. Uji statistik yang digunakan
adalah uji Pearson Product Moment dan Rank-Spearman. Hasil penelitian menunjukkan 76%
pengetahuan tentang anemia remaja putri tergolong kurang baik. Data kebiasaan makan 52%
frekuensi makan remaja putri tergolong baik, sedangkan 73,3% remaja putri mengkonsumsi
jenis makanan kurang baik. Data pemeriksaan kadar Hb 56% kadar Hb remaja putri
tergolong tidak normal. Hasil uji hubungan antara pengetahuan tentang anemia terhadap
kadar Hb nilai p = 0,233. Hasil uji hubungan antara frekuensi makan terhadap kadar Hb nilai
p = 0,502. Hasil uji hubungan antara jenis makanan terhadap kadar Hb nilai p = 0,048. Tidak
ada hubungan antara pengetahuan tentang anemia dan frekuensi makan terhadap kadar
hemoglobin. Ada hubungan antara jenis makanan terhadap kadar hemoglobin.