Show simple item record

dc.contributor.authorUlvie, Yuliana Noor Setiawati
dc.contributor.authorLestariana, Wiryatun
dc.contributor.authorMuttaqien, Zaenal
dc.date.accessioned2013-05-03T04:22:36Z
dc.date.available2013-05-03T04:22:36Z
dc.date.issued2013-03-23
dc.identifier.citationAlessio, H.M. 1993. Exercise-induced Oxidative Stress. Medicine Science Sports Exercise. 25 (2): 218224. Alessio, H.M., Goldfarb, A.H., and Cao, G. 1997. Exercise-induced Oxidative Stress Before and After Vitamin C Supplementation. International Journal Sport Nutrition. 7 (1): 1-9. Ambardini, R.L. 2005. Efek Pemberian Panax ginseng terhadap Kadar Malondialdehide (MDA) dan Superoxide Dismutase (SOD) Darah pada Latihan Fisik Aerobik Intensitas Sedang [tesis]. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Astawan, M. 2008. Sari Kesehatan Keluarga: Sehat dengan Buah. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Cooper, K.H. 2001. Sehat tanpa Obat: 4 Langkah Revolusi Antioksidan terjemahan dari Textbook of Antioxidant Revolution. Kaifa Bandung. Foss, LM. 1998. Physiological Basis for Exercise and Sport. Mc. Graw Hill Book. Company New York. Gokhan, Davies, K.L., Brooks, G.A., and Packer, L. 1992. Free Radical and Tissue Damage Produced by Exercise. Biochemical and Biophysical Research Communication. 107 (4): 1198-1205. Guyton, A.C. and Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Textbook of Medical Physiology). Edisi 11. Alih Bahasa: Irawati, dkk. EGC. Jakarta. Halliwell, B. and Gutteridge, J.M.C. 1999. Free Radical in Biology and Medicine. 3 Edition. Oxford University Press Inc. New York. Harjanto. 2004. Recovery From Oxidative Stress in Physical Exercise. Jurnal Kedokteran Yarsi. 12 (3): 81-87. Kobe, H., Nakai, A., Koshino, T. and Araki, T. 2002. Effect of Regular Maternal Exercise on Lipid Peroxidation Levels and Antioxidant Enzymatic Activities before and after Delivery. Journal of Nippon Medical School. 69 (6): 542-548. Len, J., Davies, C.T., and Young, K. 2002. Changes in Indicators of Inflamation After Eccentric Exercise of the Elbow Flexors. Medical Science Sports Medicine. 25: 236-239. Muhilal, 1991. Teori Radikal Bebas dalam Gizi dan Kedokteran. Cermin Dunia Kedokteran. 73: 9-11. Oh-Ishi, S., Kizaki, T., Ookawara, T., Sakurai, T., Izawa, T., Nagata, N., and Ohno, H. 1997. Endurance Training Improves the Resistance of Rat Diaphragm to Exercise-induced Oxidative Stress. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. 156: 1579-1585. Parimin, S.P. 2006. Jambu Biji, Budidaya dan Ragam Pemanfaatannya. Penebar Swadaya. Jakarta. Shojaei, E.A., Jafari, A., and Farajov, A. 2010. Effect of Acute Moderate Aerobic Cycling on Systemic Inflammatory Responses in Young Untrained Men. Science Sports. 2010: 1-5. Sodique, N.O., Enyikwola, O., and Ekanem, A.U. 2000. Exercise-induced Leucocytosis in some Healthy Adult Nigerians. African Journal of Biomedical Research. 3: 85-88. Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Kanisius. Yogyakarta. Wiralis dan Purwaningsih, E. 2009. Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji (Psidium guajava L.) terhadap Volume Kaki dan Kadar ion Nitrit Adjuvant Induced Arthritis Tikus Wistar. Media Medika Indosiana. 43 (4): 188-196.en_US
dc.identifier.isbn978-979-636-148-9
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2997
dc.description.abstractLatihan aerobik bagi pemula menimbulkan kontraksi otot berlebih dan penggunaan otot yang tidak biasa digunakan sehingga terjadi rekrutmen motor unit tambahan. Hal ini mengakibatkan peningkatan metabolisme di dalam tubuh. Apabila antioksidan di dalam tubuh tidak tercukupi, dapat menimbulkan stres oksidatif yang mengakibatkan inflamasi. Antioksidan diperlukan untuk mencegah terjadinya stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan mengkaji perbedaan jumlah leukosit antara kelompok yang mengkonsumsi jus jambu biji merah dan kelompok yang tidak mengkonsumsi jus jambu biji merah selama latihan aerobik bagi pemula. Penelitian ini merupakan experimental, nonrandomized pre-post test control group design. Subyek penelitian adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta dibagi dua kelompok yaitu kelompok jus jambu biji merah dan kelompok air mineral. Kedua kelompok diberikan perlakuan latihan aerobik kemudian sampel darah diperiksa jumlah leukositnya. Analisis data dilakukan dengan independent t-test dan repeated anova. Berdasarkan analisis statistik, jumlah leukosit menunjukkan tidak ada perbedaan antara kelompok jus jambu biji merah dan kelompok air mineral dengan nilai p>0,05. Terjadi penurunan jumlah leukosit bagi pemula selama latihan aerobik, tetapi secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok yang mengkonsumsi jus jambu biji merah dengan kelompok yang tidak mengkonsumsi jus jambu biji merah.en_US
dc.publisherProgram Studi Gizi Fakultas Kesehatan UMS - MUPen_US
dc.subjectlatihan aerobiken_US
dc.subjectpemulaen_US
dc.subjectjus jambu biji merahen_US
dc.subjectjumlah leukositen_US
dc.titlePERBEDAAN JUMLAH LEUKOSIT SETELAH KONSUMSI JUS JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L. Cultivar Merah) SELAMA 1 LATIHAN AEROBIK BAGI PEMULAen_US
dc.typePresentationen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record