dc.identifier.citation | Ariyanti, R., 2007, Pengaruh Pemberian Infusa Daun Salam (Eugenia Polyantha Wight) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Mencit Putih Jantan Yang Diinduksi Dengan Potasium Oksonat, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Dalimartha, S., 2000, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I, Cetakan I, Trubus Agriwidya, Jakarta. Handadari, H.R., 2007, Pengaruh Pemberian Decocta Daun Salam (Eugenia Polyantha Wight) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Pada Mencit Putih (Mus Muculus) Jantan Hiperurisemia, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Jonosewojo, A., 2007, Implementasi Obat Alam Indonesia dalam Pelayanan Kesehatan Formal dan Alternatif, Makalah Seminar Nasional, Fak. Farmasi – UMS, 10 Maret 2007, 31-36. Loomis,T., 1978. Essential of Toxicology, 3rd edition, Lea & Febriger, Philadelphia. d Ma’at, S., 2003, Pengembangan Industrialisasi Fitofarmaka untuk Pelayanan Medis di Indonesia, Seminar Nasional, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Muhtadi, Sutrisna, Wahyuningtyas dan Suhendi, 2010, Pengembangan Agen Fitoterapi Asam Urat dari Beberapa Tumbuhan Obat Insonesia untuk Peningkatan Kapasitas Bahan Alam menjadi Produk Obat Herbal Terstandar (OHT), Penelitian Rapid yang belum dipublikasikan, UMS, Surakarta. Novalina, 2003, Penggunaan tanaman obat sebagai upaya alternatif dalam terapi kanker. Pengantar ke Falsafah Sains, PPS Institut Pertanian Bogor, Bogor Sudarsono, Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, A. I., dan Purnomo., 2002, Tumbuhan Obat II Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan, Pusat Studi Obat Tradisional, UGM, Yogyakarta. Susanti, A., 2005, Pengaruh pemberian ekstrak maserasi etanol 70% herba meniran (Phyllantus niruri L., ) terhadap kadar asam urat serum darah ayam leghorn jantan hiperurisemia, Skripsi, Surakarta Wijayakusuma, H., 2002, Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia Rempah, Rimpang dan Umbi. Prestasi Instan Indonesia, Jakarta. | en_US |
dc.description.abstract | Telah dilakukan uji toksisitas akut pada tikus jantan dan betina dari kombinasi ekstrak herba
meniran (Phyllanthus niruri auct. Non L.), daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) dan biji jinten
hitam (Coleus ambonicus Lour). Pengujian dilakukan dengan cara pemberian sediaan uji yang
berupa kombinasi ekstrak dengan formula 1,5 : 3 : 1,5 dosis tunggal dengan peringkat dosis
sebagai berikut: dosis I; 100 mg/kgbb, dosis II; 300 mg/kgbb, dosis III; 900 mg/kgbb, dosis IV;
2.700 mg/kgbb dan dosis V; 8.100 mg/kgbb. Kemudian dilakukan pengamatan gejala-gejala klinis
yang timbul, perubahan berat badan per minggu dan histopatologi organ-organ vital yaitu: hati,
ginjal, lambung, usus, limfa, jantung dan paru-paru. Pengamatan dilakukan selama 14 hari. Dari
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dosis tertinggi hingga 8100 mg/kgbb dari kombinasi
ekstrak tersebut hampir tidak toksik terhadap tikus putih betina dan jantan galur SD. | en_US |