• Login
    View Item 
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Pharmacon
    • Volume 12 No. 1, Juni 2011
    • View Item
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Pharmacon
    • Volume 12 No. 1, Juni 2011
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    FORMULASI SUSPENSI SIPROFLOKSASIN DENGAN SUSPENDING AGENT PULVIS GUMMI ARABICI DAN DAYA ANTIBAKTERINYA

    Thumbnail
    View/Open
    FORMULASI SUSPENSI SIPROFLOKSASIN DENGAN SUSPENDING AGENT PULVIS GUMMI ARABICI DAN DAYA ANTIBAKTERINYA (513.6Kb)
    Date
    2011-06
    Author
    Anjani, Mita Retno
    Kusumowati, Ika Trisharyanti Dian
    Indrayudha, Peni
    Sukmawati, Anita
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Siprofloksasin merupakan antiinfeksi golongan quinolone yang tidak larut dalam air, karena itu sediaannya dibuat dalam bentuk suspensi. Pulvis Gummi Arabici (PGA) merupakan suspending agent yang mudah larut dalam air, tidak merubah konformasi kimia, dan bersifat alami. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh PGA terhadap stabilitas fisik dan daya antibakteri suspensi siprofloksasin. Suspensi dibuat dengan perbedaan konsentrasi PGA pada tiap formula. Formula I konsentrasi PGA 5,0%, formula II 7,5% dan formula III 10,0%. Suspensi dibuat dengan metode presipitasi. Uji terhadap suspensi siprofloksasin meliputi uji stabilitas fisik (pengukuran volume sedimentasi, viskositas, kemudahan dituang, ukuran partikel, redispersibilitas) dan uji daya antibakteri terhadap Eschericia coli. Pengamatan stabilitas fisik dilakukan tiap hari (hari 1-7) dilanjutkan pada hari terakhir setiap minggunya (2 bulan), pengamatan daya antibakteri dilakukan pada hari ke-1, ke-28, ke-56. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi suspending agent PGA berpengaruh terhadap sifat fisik suspensi. Formula I memiliki nilai volume sedimentasi dan nilai viskositas paling kecil, dan kemudahan dituang paling cepat. Ukuran partikel formula I paling besar dan memiliki redispersibilitas paling lama. Formula II memiliki diameter zona hambatan yang paling besar. Formula I, II, dan III setelah penyimpanan selama 2 bulan tetap memiliki aktivitas untuk menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/3389
    Collections
    • Volume 12 No. 1, Juni 2011

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV