dc.contributor.author | Wahyudin, Ahmad | |
dc.date.accessioned | 2013-08-21T09:16:25Z | |
dc.date.available | 2013-08-21T09:16:25Z | |
dc.date.issued | 2013-03-01 | |
dc.identifier.citation | Brown, G. & George Y. (1996). Discourse Analysis. New York: Cambridge University. Iskandar, Nur Aeni. 2000. Kamus Peribahasa Indonesia. Jakarta: Setia Kawan. Leech, G. 1983. Principles of Pragmatics. London: Longman. Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta: Depdikbud. Purnomo, Maslhatif Dwi. 2011. ”Bahasa dan Kekerasan”. Diunduh pada tanggal 7 Maret 2012 dari http://pakarlinguistik.wordpress.com/2011/11/13/bahasadan-kekerasan-language-and-violance/ Purwo, Bambang Kaswanti. 1984. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa: Menyibak Kurikulum 1994. Yogyakarta: Kanisius. Rani, Abdul, dkk. 2000. Analisis Wacana Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian. Malang: Bayumedia Publishing. Sumadiria, A.S. Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Zamzani. 2007. Kajian Sosiopragmatik. Yogyakarta: Cipta Pustaka. _______. dkk. 2011. ”Pengembangan Alat Ukur Kesantunan Bahasa Indonesia dalam Interaksi Sosial Bersemuka”. Litera, Volume 10, Nomor 1, April 2011, halaman 35-50. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-979-1032-99-5 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/3416 | |
dc.description.abstract | Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi kehidupan sosial bermasyarakat.
Hampir setiap hari seseorang menggunakan bahasa (lisan/tulis) untuk
berinteraksi dengan sesamanya. Bahasa digunakan oleh individu untuk
mengungkapkan berbagai macam perasaannya, mulai dari rasa senang,
sedih, atau marah. Berbagai ekspresi itu dapat diungkapkan melalui
bahasa. Dari praktik berbahasa itu juga, kesantunan seseorang atau
sebuah bangsa dapat dinilai. Maka, tidak salah kalau ada pepatah yang
mengatakan bahwa bahasa menunjukkan bangsa, bahasa
menunjukkan identitas penggunanya. Bahkan, dalam bahasa jawa ada
ungkapan ajining diri gumantung ana ing lathi (kehormatan diri terletak
pada lidah). Artinya, orang yang bertutur dengan santun akan terjaga
kehormatan dirinya. Oleh karena itu, kesantunan berbahasa
mempunyai peranan yang penting dalam membentuk karakter setiap
individu. | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.subject | Bahasa Indonesia | en_US |
dc.title | Menyikapi Ketidaksantunan Bahasa di Media Massa | en_US |
dc.type | Article | en_US |