dc.description.abstract | Penyakit jantung koroner atau yang lebih dikenal dengan atherosclerosis menjadi silent killer nomor satu di dunia. Radikal bebas juga menyebabkan penyakit degeneratif pada manusia seperti kanker, penyakit hati dan penyakit cerebrovaskuler melalui mekanisme berantai. Oleh karena itu untuk dapat meredam timbulnya radikal bebas tubuh memerlukan antioksidan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiradikal fraksi non polar dari ekstrak etanol daun dewandaru dan menetapkan kadar senyawa fenolik dan flavonoid. Ekstrak Etanol difraksinasi dengan pelarut dengan peningkatan polaritas. Fraksi dikelompokkan berdasarkan profil KLT yang sama. Selanjutnya diuji aktivitas antiradikal dengan Metode DPPH (2,2-diphenil-1-picrylhydrazyl) menggunakan spektrofotomeri visible pada λ 516 nm dan waktu inkubasi 45 menit sebagai dasar penetapan nilai IC50, EC50 dan ARP. Fenol ditetapkan dengan metode Folin-Ciocalteu dan flavonoid ditetapkan dengan metode Kolorimetri dengan reagen AlCl3. Hasil uji menunjukkan bahwa aktivitas antiradikal fraksi non polar ekstrak daun Dewandaru semakin meningkat pada sifat fraksi yang semakin polar dengan nilai IC50 berturut-turut untuk fraksi I, fraksi II, fraksi III, fraksi IV, fraksi V dan vitamin E dalam mg/ml sebesar 1,774; 0,630; 0,191; 0,0068; 0,005 dan 0,0086. Kandungan fenolik semakin besar pada sifat fraksi yang semakin polar, berturut-turut untuk fraksi I, fraksi IV dan fraksi V dalam mg/g fraksi adalah 20,28; 154,37 dan 195,46. Kandungan Flavonoid semakin besar pada sifat fraksi yang semakin polar, masing-masing sebesar (dalam mg/g) 57,91; 68,41; 105.14; 253,78 dan 521,17. | en_US |