dc.contributor.author | Mulyawati, Ika Martanti | |
dc.date.accessioned | 2013-09-16T08:30:42Z | |
dc.date.available | 2013-09-16T08:30:42Z | |
dc.date.issued | 2013-03-01 | |
dc.identifier.citation | Djajanegara, Soenarjati. 2000. Kritik sastra Feminis: Sebuah Pengantar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Segers, Rien T. 2000. Evaluasi Teks Sastra: Sebuah penelitian Eksperimental Berdasarkan Teori Semiotik dan estetrika Resepsi. Yogyakarta: Adicita karya Nusa. Sardjono, Maria A. 2002. Tiga Orang Perempuan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. //http.www.google.com/sastra/feminisme: 1 Decsember 2012: 15.31. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-979-1032-99-5 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/3474 | |
dc.description.abstract | Kajian sebuah satra sebenarnya tidak terlepas dari kebiasaan
tingkah laku sehari-hari. Hal ini juga berkaitan dengan pendidikan
moral yang dapat dipelajari dari sebuah karya satra. Sebuah novel
tentunya akan dibaca dengan waktu yang cukup lama agar makna
yang terkandung dalam karya satra dalam bentuk novel dapat
dipahami oleh pembaca.
Berkaitan dengan pemahaman sebuah karakter, takkan lepas
dari kebiasaan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dinamakan
pendidikan karena peserta didik dapat berproses untuk dibentuk atau
dengan sendirinya akan terbentuk dalam sebuah karakter kepribadian
yang dikatakan baik. Dalam arti perilaku yang jelek (berkelahi,
memaki, mencuri, berbohong, dll) akan berupah dengan pelajaran
moral dalam sebuah karya sastra pada umumnya dan sebuah novel
pada khususnya.
Kajian feminisme didalam novel ini diharapkan dapat
membantu guru atau pengajar dalam mencari inovasi media
pembelajaran untuk mendapatkan tercapainya tujuan pembelajaran.
Disamping penerapan moral atau karakter pada peserta didik,
diharapkan peserta didik juga dapat memahmi kajian karya sastra
dalam unsure intrinsik atau ekstrinsiknya. Kajian ini diawali dengan mengkaji novel pada aspek strukturalnya. Sehingga guru atau peserta
didik akan mudah mengkaji unsure intrinsiknya. Pembahasan
feminism tidak terpancang pada peserta didik perempuan saja, karena
dalam novel ini ada tanggapan secara menyeluruh antar lawan jenis.
Budaya patriakan muncul dalam setiap generasi yang direspon secara
berbeda dan pada akhirnya memiliki persamaan pandangan dalam
kodranya sebagai wanita. | en_US |
dc.publisher | Ikatan Alumni MPB bekerja sama dengan Magister Pengkajian Bahasa Program UMS | en_US |
dc.subject | Pendidikan | en_US |
dc.title | Pendidikan Berkarakter Melalui Kajian Feminisme Dalam Novel 3 Orang Perempuan Karya Maria A Sarjdono | en_US |
dc.type | Article | en_US |