dc.identifier.citation | Budiningsih, C. Asri. 2008. Pembelajaran Moral Berpijak pada Karakteristik Siswa dan Budayanya. Jakarta: Rineka Cipta. Dewabrata, Wisnu. 2011. 75 Pemimpin Wayang Inspiratif. Yogyakarta: Crop Circle Corp. Djamarah Syaiful Bachri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Sinar Baru. Bandung. Ferdiansyah, Farabi. 2010. Kesenian Karawitan, Gamelan Jawa. Jogjakarta: Garailmu. Hamalik, O. 1994. Media Pendidikan, cetakan ke-7. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti. Haryono, Timbul. 2009. Seni dalam Dimensi Bentuk, Ruang, dan Waktu. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik. (2011). Wayang Sebagai Media Komunikasi Tradisional Dalam Diseminasi Informasi. Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Manuaba, Putera. “Budaya Daerah dan Jati Diri Bangsa: Pemberdayaan Cerita Rakyat dalam Memasuki Otonomi Daerah dan Globalisasi,”Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, Th XII, No 4, Oktober 1999, 57-66. Mubah, A. Safril. Strategi Meningkatkan Daya Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasi. Volume 24, Nomer 4 Hal: 302-308. Surabaya: Fisip Univ. Airlangga. Peursen, van. 1985. Strategi Kebudayaan Yogyakarta: Kanisius. Rif’an, Ali. 2010. Buku Pintar Wayang. Jogjakarta: Garailmu. Rinurbad. 2009. Ayo Bermain Teater. Cirebon: CV. Gunung Djati. Santosa, Imam Budhi. 2011. Saripati Ajaran Hidup Dahsyat dari Jagad Wayang. Jogjakarta: Flashbook Soetarno dan Sarwanto. 2010. Wayang Kulit dan Perkembangannya. Surakarta: ISI Pres Solo. Sutarso, J & Mulyoto, B. (2008). “Wayang Sebagai Sumber dan Materi Pembelajaran Pendidikan Budi Pekerti Berbasis Budaya Lokal”, Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 9, No. 1, 1-12 Wiyono, Kawit Mardi. 2009. Mengenal Pandawa dan Kurawa. Semarang: Aneka. | en_US |
dc.description.abstract | Budaya daerah memiliki kekayaan yang perlu diperhatikan
dan ditangani secara cermat, terutama dalam memasuki
perkembangan era globalisasi. Pentingnya keberadaan budaya daerah,
karena unsur-unsur budaya dalam kenyataannya memberi andil yang
sangat besar bagi pembentukan jati diri bangsa dan lebih penting lagi
bagi proses regenerasi bangsa kita. Bangsa indonesia adalah bangsa
yang mempunyai berbagai macam seni budaya daerah yang
berkembang di dalam masyarakatnya. Banyaknya jenis ragam seni
budaya yang ada dan berkembang dalam masyarakat menggambarkan
kekayaan ragam seni budaya daerah di Indonesia.
Ragam budaya tersebut meliputi kebudayaan asli Indonesia
yang tersebar di daerah-daerah seluruh wilayah Indonesia dan masih
bersifat tradisional. Berhubungan dengan pernyataan bahwa budaya
Indonesia sangat menarik untuk dibahas, kita harus sadar diri adanya
virus pada budaya asing yang telah berlangsung dalam kurun waktu
yang sangat lama, dan harusnya kita harus lebih concern pada budaya
Indonesia yang di dalamnya mercakup beranekaragam budaya
nusantara. Bukan berarti kita anti terhadap inflasi keberadaan budaya
bangsa lain tetapi budaya bangsa lain masih digunakan sebagai
perbandingan dalam melestarikan budaya sendiri. Menurut van
Peursen (1985:196), “Tanpa dunia luar tidak ada pengalaman batin,
kita tidak dapat berbicara mengenai makna dunia atau adanya”. Kita
perlu mereposisi secara proporsional keberadaan budaya daerah yang beranekaragam itu dalam konteks budaya budaya asing. Selama ini,
keberadaan dan pengembangan budaya daerah kurang mendapat
perhatian. | en_US |