dc.contributor.author | Isminatun | |
dc.date.accessioned | 2013-09-26T08:12:17Z | |
dc.date.available | 2013-09-26T08:12:17Z | |
dc.date.issued | 2013-03-01 | |
dc.identifier.citation | Depdikbud. 1993. GBPP Bahasa Indonesia SLTP. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa dan Sastra Indonesia: Pengembangan Kemampuan Membaca Cepat. Jakarta: Depdiknas. Nurgiantoro, Bambang. 1987. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jogjakarta: BPFE. Soedarso. 1994. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Soedarso. 2001. Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia. Supriatna, Agus dan Sinta Erdina. 2002. Buku 1 Penataran Tertulis Guru Bahasa Indonesia SLTP. Bandung: Depdiknas. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. __________________. 1993. Strategi Pengajaran dan pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa. Widyamartaya, A. 1992. Seni Membaca untuk Studi. Yogyakarta: Kanisius. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-979-1032-99-5 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/3487 | |
dc.description.abstract | Salah satu tujuan membaca menurut GBPP Bahasa Indonesia
Kurikulum 1994 (Depdikbud, 1993: 7) adalah siswa mampu
menangkap gagasan, pengalaman, dan pendapat secara cepat dan tepat.
Cepat maksudnya, siswa dapat membaca dalam waktu yang singkat,
sedangkan tepat berarti siswa dapat memahami atau menangkap
gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam bahan bacaan dengan
benar. Sesuai dengan itu, Supriatna dan Erdina (2002: 59) menyatakan
bahwa tujuan utama membaca adalah menangkap informasi dalam
bacaan dengan cepat dan tepat.
Berdasarkan pengalaman penulis dalam membelajarkan
membaca di SMP, kemampuan membaca siswa cenderung masih
rendah. Ukuran keberhasilan membaca dapat didasarkan pada
kemampuan siswa dalam memahami bacaan, dengan atau tanpa
memperhitungkan waktu yang diperlukan siswa dalam menyelesaikan
kegiatan membacanya. Bahkan, sebagian siswa masih sangat lambat
dalam membaca sehingga siswa memerlukan waktu yang relatif lebih
lama untuk membaca suatu bacaan. | en_US |
dc.publisher | Ikatan Alumni MPB bekerja sama dengan Magister Pengkajian Bahasa Program UMS | en_US |
dc.subject | Metode Belajar Mengajar | en_US |
dc.title | Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Metode SQ3R Pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 2 Gatak, Sukoharjo | en_US |
dc.type | Article | en_US |