Konsep Arsitektur Islam “Berkeseimbangan” Dalam Membentuk Kenyamanan Termal Taman Kota Studi Kasus : City Walk Jalan Slamet Riyadi Surakarta
Abstract
Manusia diciptakan memiliki kebutuhan akan kenyamanan bertempat tinggal, baik di dalam
maupun di luar ruang. Salah satu bagian ruang luar yang bersifat publik dan umum
digunakan untuk bersantai dan sekedar melepas lelah adalah taman kota. City walk di
sepanjang Slamet Riyadi Surakarta merupakan bagian taman kota yang banyak diminati
para pekerja/pegawai kantor, perusahaan dan toko yang ada di sekitarnya, baik untuk
sekedar melepas lelah hingga tempat makan siang. Sepanjang city walk terdapat karakter
lingkungan yang berbeda-beda, yang berpengaruh terhadap tingkat kenyamanannya.
Metode penelitian dengan pengamatan dan pengukuran terhadap iklim mikro di sepanjang
city walk, yang dilakukan saat radiasi matahari optimal (pukul 14.00-15.00 WIB),
menghasilkan keadaan rata-rata suhu udara mencapai 38ºC, kelembaban udara 42,1% RH58,8%
RH
dan
kecepatan
angin
0,2-1,9
m/s.
Suatu
kondisi
suhu
udara
yang
tidak
nyaman.
Penelitian
menemukan
bahwa
lokasi
yang
dapat
diindikasikan
nyaman
adalah
;
1)
citywalk
dengan
background bangunan di sekitarnya yang memiliki openspace pada tapak dan
ketinggian bangunan rata-rata 1-2 lantai, suhu udara mencapai 34,8 ºC, 2) angin adalah
faktor paling menentukan kenyamanan termal lingkungan. Sesuai Al Qur’an yang
menyiratkan bahwa angin dan vegetasi adalah “pembawa kabar gembira” bagi umat
manusia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perlu kepedulian terhadap
lingkungan/interaksi dengan alam untuk mencapai keseimbangan antara takaran kebutuhan
kenyamanan manusia dan lingkungannya.