Pendekatan Transformasi Bentuk Kaligrafi Sebagai Konsep Desain Pusat Pengembangan Seni Kaligrafi Islam
View/ Open
Date
2012-05-24Author
Amiuza, Chairil B.
Subekti, Harini
Taristania, Livie Sukma
Metadata
Show full item recordAbstract
Kesenian di dalam Islam telah berkembang sejalan kebudayaan masyarakat, hal ini dikarenakan
penyebaran agama Islam yang secara damai mempengaruhi beberapa bidang dalam seni. Salah
satunya seni kaligrafi dan arsitektur. Seni kaligrafi adalah seni tertinggi di dalam Islam,
berkaitan dengan perannya sebagai cara untuk menyimpan firman-firman Allah dalam bentuk
tulisan. Sedangkan Arsitektur Islam muncul sebagai wujud kebudayaan manusia sebagai tempat
bernaung yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Namun dalam perkembangannya saat ini
Arsitektur Islam mengalami penyempitan makna sebagai tempat ibadah, sedangkan seni
kaligrafi di dalam arsitektur hanya terbatas sebagai ornamen semata. Tantangan kaligrafi sebagai
seni dua dimensi yang mendasari konsep arsitektur, perlu penjembatanan metode dari aliran
arsitektur postmodern, sehingga seni dua dimensi dapat lebih dalam lagi membentuk ruangruangnya,
tidak
hanya
sebagai
ornamen.
Bagaimana
penerapkan
makna
simbol
Kaligrafi,
salah
satunya
dengan konsep metafora. Transformasi bentuk mengadaptasi preseden Church of the
Light, oleh Tadao Ando. Metafora tangible diambil melalui pembacaan tanda (semiotika),
diterapkan secara makro dengan metafora penulisan kaligrafi. Sedangkan Metafora intangible
didapatkan melalui pendalaman makna untuk memberikan kesan ruang, melalui olah sekuen
yang menghasilkan kronologi ruang. Sehingga kaligrafi Islam tidak hanya diterapkan sebagai
unsur dua dimensi di dalam desain, tetapi juga membentuk ruang melalui maknanya.