dc.contributor.author | Mariawati, Ade Sri | |
dc.date.accessioned | 2013-10-11T06:51:38Z | |
dc.date.available | 2013-10-11T06:51:38Z | |
dc.date.issued | 2013-03-28 | |
dc.identifier.citation | 1. Sutalaksana, Iftikar Z. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung : Teknik Industri ITB Bandung 2. Tarwaka, Sholichul HA. Bakri, Lilik Sudiajeng. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. UNIBA (Universitas Islam Batik) Press. Surakarta 3. Wignjosoebroto, Sritomo (1989), Teknik Tata Cara dan Pengukuran kerja, Studio Penerbit Guna Widya, Surabaya. | en_US |
dc.identifier.issn | 2337-4349 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/3556 | |
dc.description.abstract | Pemberian Air Susu Ibu (ASI ) terbukti meningkatkan daya tahan tubuh bayi sehingga menekan angka kematian bayi. Dalam
rangka mensukseskan menurunkan angka kematian bayi dan mencerdaskan anak bangsa, Rumah Sakit menyediakan semua
fasilitas yang diperlukan khususnya untuk kelancaran pemberian ASI. Salah satu fasilitas tersebut adalah disediakannya ruangan
khusus ibu menyusui. Ruangan tersebut tidak boleh tercampur dengan ruangan lain untuk menjaga kenyamanan ibu saat menyusui
dan memberikan keamanan bagi bayi agar tidak terkontaminasi dari luar ruangan. Ruang ibu menyusui diperuntukan bagi Ibu yang
melahirkan dan kemudian belum diperbolehkan pulang dikarenakan anak/bayi masih memerlukan penanganan medis, sehingga ibu
dapat bertemu bayi diwaktu waktu tertentu yakni untuk memberikan asupan ASI pada bayi. Penelitian ini menitikberatkan pada
evalusi aspek ergonomis ruangan ibu menyusui dan penjaringan customer need ruang ibu menyusui. Dari pengalaman yang telah
dilalui dan wawancara pengguna fasilitas ruang ibu menyusui di tiga rumah sakit (X,Y,Z) yang berada di Cilegon dan Serang, ada
beberapa hal yang masih membuat tidak nyaman yaitu fasilitas ruangan tersebut 100% menyatakan bahwa ruang ibu menyusui
yang ada saat ini masih belum sesuai dengan harapan. Keluhan yang sering dirasakan adalah pegal tangan dan pinggang saat
menyusui (tempat duduk yang tidak nyaman), pengap, kesulitan saat menganti pakaian bayi, kebersihan yang masih kurang (tidak
ada tempat mencuci tangan). Adapun urutan tingkat kepentingan relatif kebutuhan pengguna mengenai ruang ibu menyusui adalah
nyaman digunakan 10,25% ; Kelengkapan fasilitas 10.25; Bersih 10.19; Sarana Kebersihan10.19; Kursi Yang nyaman10.13;
Tersedia informasi10.13; Meja yang aman8.94; Kursi yang Fleksibel8.50; Kesesuaian fungsi dan alat7.75; Meja multifungsi7.19;
Fasilitas Tambahan6.50. | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.subject | Ruang Ibu menyusui | en_US |
dc.subject | Ergonomis | en_US |
dc.subject | Customer need | en_US |
dc.title | Evaluasi Ruang Ibu Menyusui di Rumah Sakit | en_US |
dc.type | Article | en_US |