dc.identifier.citation | Hazmi, F.W., Karningsih, P.D., dan Supriyanto, Hari. 2012. Penerapan Lean Manufacturing untuk Mereduksi Waste di PT ARISU. Jurnal Teknik ITS Vol. 1 No.1 September 2012: F135-F140. Gaspersz, V., dan Fontana, A. 2011.Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries.Bogor:Vichisto Publication. Hines, Peter., and Rich, Nick. 1997. The Seven Value Stream Mapping Tools.International Journal of Operation & Production Management, Vol. 17 No. 1: pp. 46-64. © MCB University Press, 01443577. Putra, Arie R. “Penerapan Simulasi pada Perusahaan Berbasis Lean”. Jurnal Teknik Industri Vol 1 No. 2 Juli 2011: 181 - 188. Staublish, M.Jane., dan Pujawan, I Nyoman. 2011. “Evaluasi dan Simulasi Perbaikan Order Fulfillment Process pada Pupuk Urea Bersubsidi dengan Pendekatan Lean Distribution (Studi Kasus: Kantor Pemasaran Jatim-PT. Pupuk Kaltim TBK)”, diakses 18 Februari 2013 dari http://digilib.its.ac.id/ | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan di perusahaan XYZ yang bergerak dalam bidang jasa pelabuhan. Salah
satu kegiatan utama yang ditangani oleh PT. XYZ ini adalah proses unloading cargo iron ore (pellet)
milik PT. AB. Pelayanan pada proses unloading cargo iron ore sering mengalami keterlambatan,
sehingga membuat PT. XYZ harus menanggung penalty keterlambatan yang dikenakan oleh PT.
AB. Kerterlambatan yang terjadi menunjukan adanya waste pada sistem proses unloading cargo
iron ore yang mengakibatkan lead time yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk meminimasi
waste pada aliran proses unloading cargo iron ore dan mendapatkan skenario perbaikan melalui
simulasi. Penyelesaian masalah pada penelitian dilakukan melalui pendekatan lean manufacturing
dan untuk mendapatkan perbaikan digunakan metode simulasi. Kondisi proses unloading cargo
iron ore digambarkan dalam Big Picture Mapping, kemudian mengidentifikasi waste, sementara
pemetaan dilakukan dengan menggunakan Process Activity Mapping, dan dilakukan simulasi
sebagai usulan perbaikan. Berdasarkan pengolahan data diketahui bahwa waste terbesar yaitu
delay (49,28%). Sementara dari hasil simulasi diperoleh bahwa skenario yang memberikan
makespan terendah adalah skenario penambahan jumlah shipunloader dan pemberian pelatihan
kepada operator. | en_US |