dc.identifier.citation | Anonim, 2008, Modul Praktikum Bahan Perkerasan, Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nasyikin, Hafizun, 2012, Evaluasi Distribusi Void Campuran AC (Asphalt Concrete) Yang Dipadatkan Dengan Alat Pemadat Roller Slab (APRS). Nur Rahman, Tofik., 2010, Analisis Karakteristik Kepadatan Campuran Aspal Agregat (Aspahalt Concrete) Yang Dipadatkan Dengan Stamper. Sunarjono, S., Riyanto, A., Sugiyatno, Sudjatmiko, A., 2008, Studi Mekanika Aspal, Mekanika Tanah Dan Rekayasa Alat Untuk Bahan Perkerasan Jalan, Proposal Inpru UMS, diakses Tanggal 21 Desember 2012. http://teknik.ums.ac.id/?pilih=news&aksi=lihat&id=123. Sunarjono, S., Riyanto, A., Sugiyatno, Sudjatmiko, A., 2009, Studi Mekanika Aspal, Mekanika Tanah Dan Rekayasa Alat Untuk Bahan Perkerasan Jalan, Laporan Akhir Tahap Tahun I, Inpru UMS. Sunarjono, S., 2009, Review on Laboratory Dynamic Compactor, Diakses 4 November 2011. | en_US |
dc.description.abstract | Besarnya nilai properties kepadatan sampel sangat dipengaruhi oleh alat pemadat serta proses
pemadatannya. Proses pemadatan Asphalt Concrete di lapangan menggunakan alat tandem roller dan
pneumatic roller yang prinsip kerjanya secara dinamis, yaitu dengan digilas. Di laboratorium dengan
marshall hammer yang prinsip kerjanya secara statis, yaitu ditumbuk secara vertikal. Adapun penelitian
ini bertujuan untuk mengembangakan prosedur yang mendekati pemadatan di lapangan, dengan Alat
Pemadat Roller Slab (APRS) yang dirancang di Laboratorium UMS.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, karena penelitian terhadap prosedur
penggunaan alat ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Dalam pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan beberapa variasi jumlah agregat, dan beban yang dipakai serta jumlah lintasan untuk
memadatkan benda uji atau sampel. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan komposisi prosedur yang
terbaik dalam penggunaan Alat Pemadat Roller Slab (APRS).Dari percobaan prosedur pemadatan
pertama Alat Pemadat Roller Slab (APRS) dengan penggunaan beban dan lintasan yang tidak
diperhitungkan serta menggunakan jumlah agregat 40 kg, didadapat kesimpulan bahwa gearr penggerak
APRS belum bekerja secara maksimal, dan terjadi lendutan yang besar pada sampel . Dari percobaan
prosedur pemadatan kedua Alat Pemadat Roller Slab (APRS) dengan penggunaan beban 130kg dan 25
lintasan serta menggunakan agregat 45 kg, didapat kesimpulan void atau rongga udara sampel lebih
besar daripada sampel pengujian percobaan prosedur pemadatan pertama, Alat Pemadat Roller Slab
(APRS). Sehingga pada percobaan prosedur pemadatan ketiga Alat Pemadat Roller Slab (APRS)
digunakan beban yang lebih kecil dan jumlah agregat yang lebih sedikit. Dari hasil percobaan tersebut
didapat hasil pengujian void atau rongga udara yang sudah memenuhi target.
Berdasarkan hasil penelitian dari pengujian beberapa prosedur pemadatan sampel
menggunakan Alat Pemadat Roller Slab (APRS), dapat disimpulkan bahwa prosedur pemadatan ketiga
adalah prosedur yang terbaik. | en_US |