Show simple item record

dc.contributor.authorFaatih, Mukhlissul
dc.date.accessioned2012-03-10T07:23:33Z
dc.date.available2012-03-10T07:23:33Z
dc.date.issued2005-04
dc.identifier.citationAkal, H., 1997. Anti-bacteria Function of Natural Silk Materals. Int. Journal Wild Silkmoth & Silk 3, Japan. p. 79-81. Ballesteros, S.A., Chirife, J., and Bazzini, J.P., 1992. Anti-bacterial Effects and Cell Morphological Changes in Staphylococcus aureus Subjected to Low Ethanol Concentration. J. Food Sci. 58(2). p. 435-438.Donatus, L.A., D. Makhfoeld. 1994. Toksin Pangan. PAU Pangan & Gizi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Engstrom, Y. 1992. Insect Immune Systems. 7, 125-131 In. J.M. Crampton & P. Eglesson, ed. Insect Molecular Science. Royal Enthomological Society of London. 12-13 Sept 1991. England. Hoeprich, P.D. 1992. Antifungal Agents in Encyclopedia of Mikrobiologiy. vol. 1. Academic Press Inc, hal. 107. Hyrabayashi, K., M. Aral, K. Chen, Z.H. Ayub, S. Terauchi, H. Akal. 1994. Tusser Silk Food and Its Functionality (Abstract). Second International Conference on Wild Silkmoths, Nagano, Japan. Jawetz, E. 1958. Review of Medical Microbiology. Third edition. Lange Medical Publication Los Altos, California. hal. 147. Joetono, J. Soedarsono, Sri Hartadi, S. Kabirun, Suhadi D., Soesanto. 1971. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Departemen Mikrobiologi Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Jolly, M.S., S.K. Sen, T.N. Sonwalkar, G.K. Prasad. 1979. Non-mulberry Silks. Food and Agriculture Organization of The United Nations. Rome. Kalshoven, L. G.E. 1981. Pest of Crops in Indonesia. Revised and translated by P. A. Van Der Laan. PT. Ichtiar Baru - Van Hoeve, Jakarta. Kamarijani, S. 1990. Dasar-dasar Pengemasan. PAU Pangan & Gizi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kobayashi, K. C. Nashuno, M. Fukushimo, L Shiobara, and M. Kodena. 1988. Anti Bacterial Activity of Pisiferic Acid and its Derivates Against Gram Negatif and Gram Positif Bacteria. J. Agr. Biol. Chem. 52 (I); p. 77-83. Lehninger, A. L. 1990. Dasar-dasar Biokimia (Jilid 1). (Terjemahan). Penerbit Erlangga. Jakarta. Marwan, A. G. and C. W. Nagel. 1986. Microbial Inhibators Of Cranberries. J. Food Sci. 5 (4); 1009-1013. Minglan, J.,Zhong, Westian. 1994. Studies on Artificial Cultural of Cordceps Militaris with Tussah Pupa (Abstract). Second International Conference On Wid Sikhmoths, Nagano, Japan. Nagoshi, Y. A. Haga, M. Becker, and J. Nagoshi. 1984. New Methods for The production of Spun Wild Silk for Dress (Abstract). Second International Conference On Wid Sikhmoths, Nagano, Japan.Parish, M. E. P. M. Davidson, 1994. Methods For Evaluation. In. P. M. Davidson, A. L, Branen, ed. Antimicrobials in Foods. Marchels Dekker. Inc. USA. Peigler, R.S. 1989. Revision of the Indo-Australian genus Attacus. The Lepidopteran Research Foundation, Inc. Beverly Hills, California. Pelezar, M. J. E. C. S. Chon, 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit UI. Jakarta. Hal 447-458. Phongpaichit, S.., E. F. Scheneider, J. T. 1993. Inhibator of Fungal Growth By an Aqueous Extract from Leaves of Moesa Ramentacca. J. Biochem, Sys. and Ecol. 2 (1); 17-25. Ristanto. 1989. Kursus Singkat Fisiologi Bakteri. Pusat Antar Universitas Bioteknologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hal. 24-27. Rui, H. G. 1997. Silk reeling (Cocoon Silk Study). Science publisher Inc, USA. Xiao Song. 1975. A. Study of Solubility Rate of Sericin, its Structure & Characteristic. Japan Silkworm Test Centre Report. 26 (3): 135-256. In Huang Gui Rui. 1997. Silk Reeling (Silk Cocoan Study). Science Publisher, USAen_US
dc.identifier.issn1411-5174
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/375
dc.description.abstractPenelitian untuk menguji daya anti mikrobia kokon Attacus atlas dilakukan dengan menginokulasikan Aspergillus niger dan Bacillus subtilis pada media agar, kemudian diuji menggunakan metode agar difus. Hasil maserasi bubuk kokon dengan konsentrasi: 1,25%, 2,5%, 3,75%, dan 5% serta kontrol diteteskan ke dalam sumuran yang telah dibuat sebanyak 50ml, lalu diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC. Pada pengujian ini diamati pertumbuhan mikrobia dan zona penghambatannya. Pengujian lembaran dan bubuk kokon A atlas sebagai pembungkus dan bahan pengawet makanan dilakukan dengan membungkus makanan yang terbuat dari tepung beras murni tanpa bahan pengawet. Sebagai kontrol digunakan makanan uji yang sama sekali tidak dibungkus, dibungkus plastik, dibungkus kertas alumunium foil dan dibungkus kertas pembungkus kertas biasa. Analisa kualitatif dilakukan dengan mengamati lamanya penghambatan dan banyaknya genera morfologi koloni mikrobia yang tumbuh. Analisa kuantitatif didasarkan pada luasan penutupan mikrobia pada makanan uji. Hasil pengujian mikrobia tidak menghasilkan zone penghambatan, karena ekstrak kokon tidak dapat berdifusi ke dalam media agar. Sedangkan pada pengujian aplikasi diperoleh hasil bahwa makanan yang dibungkus dengan lembaran kokon yang ditaburi dengan bubuk kokon tidak ditumbuhi mikrobia serta tidak rusak bentuk fisiknya. Mikrobia tumbuh pada makanan yang dibungkus dengan bahan pembungkus plastik, kertas alumunium foil dan kertas pembungkus biasa. Hal ini disebabkan oleh konformasi amphipatik yang dimiliki serat sutera yang apabila berinteraksi dengan membran sel mikrobia akan mempengaruhi permeabilitasnya. Hal ini menyebabkan daya difusi maupun osmosisnya terganggu yang pada akhirnya akan mengganggu metabolisme mikrobia.en_US
dc.subjectdaya anti-mikrobiaen_US
dc.subjectkokonen_US
dc.subjectAttacus atlas, L.en_US
dc.titleAKTIVITAS ANTI-MIKROBIA KOKON Attacus atlas, L.en_US
dc.title.alternativeANTI-MICROBIAL ACTIVITY OF Attacus atlas’ COCOONen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record