dc.identifier.citation | Akal, H., 1997. Anti-bacteria Function of Natural Silk Materals. Int. Journal Wild Silkmoth & Silk 3, Japan. p. 79-81. Ballesteros, S.A., Chirife, J., and Bazzini, J.P., 1992. Anti-bacterial Effects and Cell Morphological Changes in Staphylococcus aureus Subjected to Low Ethanol Concentration. J. Food Sci. 58(2). p. 435-438.Donatus, L.A., D. Makhfoeld. 1994. Toksin Pangan. PAU Pangan & Gizi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Engstrom, Y. 1992. Insect Immune Systems. 7, 125-131 In. J.M. Crampton & P. Eglesson, ed. Insect Molecular Science. Royal Enthomological Society of London. 12-13 Sept 1991. England. Hoeprich, P.D. 1992. Antifungal Agents in Encyclopedia of Mikrobiologiy. vol. 1. Academic Press Inc, hal. 107. Hyrabayashi, K., M. Aral, K. Chen, Z.H. Ayub, S. Terauchi, H. Akal. 1994. Tusser Silk Food and Its Functionality (Abstract). Second International Conference on Wild Silkmoths, Nagano, Japan. Jawetz, E. 1958. Review of Medical Microbiology. Third edition. Lange Medical Publication Los Altos, California. hal. 147. Joetono, J. Soedarsono, Sri Hartadi, S. Kabirun, Suhadi D., Soesanto. 1971. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Departemen Mikrobiologi Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Jolly, M.S., S.K. Sen, T.N. Sonwalkar, G.K. Prasad. 1979. Non-mulberry Silks. Food and Agriculture Organization of The United Nations. Rome. Kalshoven, L. G.E. 1981. Pest of Crops in Indonesia. Revised and translated by P. A. Van Der Laan. PT. Ichtiar Baru - Van Hoeve, Jakarta. Kamarijani, S. 1990. Dasar-dasar Pengemasan. PAU Pangan & Gizi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kobayashi, K. C. Nashuno, M. Fukushimo, L Shiobara, and M. Kodena. 1988. Anti Bacterial Activity of Pisiferic Acid and its Derivates Against Gram Negatif and Gram Positif Bacteria. J. Agr. Biol. Chem. 52 (I); p. 77-83. Lehninger, A. L. 1990. Dasar-dasar Biokimia (Jilid 1). (Terjemahan). Penerbit Erlangga. Jakarta. Marwan, A. G. and C. W. Nagel. 1986. Microbial Inhibators Of Cranberries. J. Food Sci. 5 (4); 1009-1013. Minglan, J.,Zhong, Westian. 1994. Studies on Artificial Cultural of Cordceps Militaris with Tussah Pupa (Abstract). Second International Conference On Wid Sikhmoths, Nagano, Japan. Nagoshi, Y. A. Haga, M. Becker, and J. Nagoshi. 1984. New Methods for The production of Spun Wild Silk for Dress (Abstract). Second International Conference On Wid Sikhmoths, Nagano, Japan.Parish, M. E. P. M. Davidson, 1994. Methods For Evaluation. In. P. M. Davidson, A. L, Branen, ed. Antimicrobials in Foods. Marchels Dekker. Inc. USA. Peigler, R.S. 1989. Revision of the Indo-Australian genus Attacus. The Lepidopteran Research Foundation, Inc. Beverly Hills, California. Pelezar, M. J. E. C. S. Chon, 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit UI. Jakarta. Hal 447-458. Phongpaichit, S.., E. F. Scheneider, J. T. 1993. Inhibator of Fungal Growth By an Aqueous Extract from Leaves of Moesa Ramentacca. J. Biochem, Sys. and Ecol. 2 (1); 17-25. Ristanto. 1989. Kursus Singkat Fisiologi Bakteri. Pusat Antar Universitas Bioteknologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hal. 24-27. Rui, H. G. 1997. Silk reeling (Cocoon Silk Study). Science publisher Inc, USA. Xiao Song. 1975. A. Study of Solubility Rate of Sericin, its Structure & Characteristic. Japan Silkworm Test Centre Report. 26 (3): 135-256. In Huang Gui Rui. 1997. Silk Reeling (Silk Cocoan Study). Science Publisher, USA | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian untuk menguji daya anti mikrobia kokon Attacus atlas dilakukan
dengan menginokulasikan Aspergillus niger dan Bacillus subtilis pada media
agar, kemudian diuji menggunakan metode agar difus. Hasil maserasi bubuk
kokon dengan konsentrasi: 1,25%, 2,5%, 3,75%, dan 5% serta kontrol diteteskan
ke dalam sumuran yang telah dibuat sebanyak 50ml, lalu diinkubasi selama 48
jam pada suhu 37oC. Pada pengujian ini diamati pertumbuhan mikrobia dan
zona penghambatannya. Pengujian lembaran dan bubuk kokon A atlas sebagai
pembungkus dan bahan pengawet makanan dilakukan dengan membungkus
makanan yang terbuat dari tepung beras murni tanpa bahan pengawet. Sebagai
kontrol digunakan makanan uji yang sama sekali tidak dibungkus, dibungkus
plastik, dibungkus kertas alumunium foil dan dibungkus kertas pembungkus kertas
biasa. Analisa kualitatif dilakukan dengan mengamati lamanya penghambatan
dan banyaknya genera morfologi koloni mikrobia yang tumbuh. Analisa kuantitatif
didasarkan pada luasan penutupan mikrobia pada makanan uji. Hasil pengujian
mikrobia tidak menghasilkan zone penghambatan, karena ekstrak kokon tidak
dapat berdifusi ke dalam media agar. Sedangkan pada pengujian aplikasi diperoleh
hasil bahwa makanan yang dibungkus dengan lembaran kokon yang ditaburi
dengan bubuk kokon tidak ditumbuhi mikrobia serta tidak rusak bentuk fisiknya.
Mikrobia tumbuh pada makanan yang dibungkus dengan bahan pembungkus
plastik, kertas alumunium foil dan kertas pembungkus biasa. Hal ini disebabkan
oleh konformasi amphipatik yang dimiliki serat sutera yang apabila berinteraksi
dengan membran sel mikrobia akan mempengaruhi permeabilitasnya. Hal ini
menyebabkan daya difusi maupun osmosisnya terganggu yang pada akhirnya
akan mengganggu metabolisme mikrobia. | en_US |