dc.identifier.citation | Boulanger et al. (2005) “Models For Policy-Making In Sustainable Development: The State Of The Art And Perspectives For Research”, Ecological Economics Journal, 55 (2005) 337– 350, www.elsevier.com/locate/ecolecon Eales, R. et al (2003), Integrated Appraisal Methods, R&D Technical Report E2-044/TR, Environment Agency, ISBN 1-844-32233-5, www.environment-agency.gov.uk Fandeli, C (2009), Kajian Terhadap Dokumen AMDAL Pembangunan Pabrik Semen Gresik Di Pati, PPLH Universitas Diponegoro, Semarang Poveda, CA. (2011) “A Review of Sustainability Assessment and Sustainability / Environmental Rating Systems and Credit Weighting Tools”, Journal of Sustainable Development Vol. 4, No. 6; December 2011, www.ccsenet.org/jsd Sjafruddin, (2011) “Pembangunan Infrastruktur Transportasi untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Ilmu Pengetahuan “, Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) X, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesi, Jakarta, 8-10 November 2011 Suárez, Elena López (2007), Assessment Of Transport Infrastructure Plans: A Strategic Approach Integrating Efficiency, Cohesion And Environmental Aspects, Doctoral Thesis, Universidad Politécnica De Madrid WCED (1987), Our Common Future, World Commission on Environment and Development, Brundtland Commission ( http://ringofpeace.org/environment/brundtland.html). | en_US |
dc.description.abstract | Sejak pelaksanaan United Nation Conference on Human Environment di Stockholm tahun 1972, isu keberlanjutan (sustainability) baik untuk pembangunan dan lebih khususnya pada infrastruktur transportasi telah menjadi isu global. Disadari bahwa pembangunan infrastruktur transportasi telah menjadi stimulan percepatan pembangunan wilayah dan ekonomi, namun pembangunan infrastruktur transportasi juga berpotensi untuk menimbukan dampak berupa munculnya berbagai polusi serta masalah sosio-ekonomi dan wilayah termasuk transportasi sendiri yang merupakan tantangan dalam mewujudkan suatu sistem transportasi berkelanjutan. Salah satu pintu terdepan dalam menyeleksi keberlanjutan dari rencana pembangunan infrastruktur transportasi adalah dengan melakukan sustainability appraisal yaitu suatu proses penilaian kelayakan proyek infrastruktur dengan mengedepankan parameter keberlanjutan yaitu kelayakan di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan serta teknis tentunya. Di Indonesia, aspek lingkungan dan sosial dalam kajian studi kelayakan seringkali hanya dianalisis menggunakan descriptive approach yang walaupun menjadi bagian dari studi kelayakan namun biasanya dilakukan terpisah dan hanya menjadi porsi “pelengkap”dalam studi kelayakan. Kajian AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Selain itu dilakukan terpisah dengan studi keyakan yaitu sesaat sebelum proses pembangunan fisik dilakukan, yang berarti sudah terlebih dahulu dinyatakan “layak” dalam kajian studi kelayakan sehingga bukan merupakan unsur penilai yang mempengaruhi layak/tidaknya suatu proyek dalam proses apprisal. Hal inilah mengapa dapat dikatakan bahwa proses appraisal di Indonesia belum merupakan suatu integrated appraisal. Penelitian ini berusaha mengidentifikasi tantangan dan peluang pengembangan pendekatan khususnya di Indonesia, sedemikian rupa sehingga dapat digambarkan peluang dan tantangan pengembangannya yang sesuai dengan karakteristik Indonesia. Upaya mewujudkan Integrated Sustainability Appraisal yang komprehensif merupakan suatu tatangan bagi pembangunan infrastruktur khususnya bagi pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia dan di dunia pada umumnya, dalam rangka mewujudkan kehidupan dunia yang lebih baik hari ini dan di masa yang akan datang sesuai konsep sustainable development. | en_US |