dc.identifier.citation | Annonymous. 2010. Semen Instan MU: Mortar Utama. Katalog Produk: Holcim. Jakarta: PT. Cipta Mortar Utama. Dewanto, Rudy. Bata ringan hebel. http://www.cibotproperty.com/ Diakses Pada tanggal 2 Februari 2012 Luthan, Putri Lynna A., M.Sc.. 2006. Aplikasi Microsoft Project untuk Penjadwalan Kerja Proyek Teknik Sipil. Yogyakarta: Andi Offset. Nurfiana, Yuni. 2010. Beton. http://optimalisasihidup.blogspot.com/ Diakses pada tanggal 31 Maret 2010. Nurmuhamad, Agus. 2010. Proses Pembuatan Batu Bata. http://curhat- doaku.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 14 April 2010. PT. Prime Mortar Indonesia. Pemasangan Dinding Beton Ringan Aerasi. http://www.primemortar.com/. Diakses 22 November 2008. Randing S.. 1985. Teknologi Adukan dan Pasangan Dinding. Bandung. Sam, Arianto. 2010. Metode Pemasangan Dinding Focon. http://sobatbaru.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 10 April 2010. SN-10, 1978. Bata Merah sebagai Bahan Bangunan. Departemen Pekerjaan Umum. Surdia, T. dan Saito, S.. 1985. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Tiaradi. 2010. Mengapa Harus Bata Ringan Dalam Pengerjaan Dinding Bangunan Anda?/. http://powerblockindonesiasblog.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 5 April 2010 | en_US |
dc.description.abstract | Dinding adalah salah satu elemen non-struktur yang terdapat dalam suatu bangunan gedung yang berfungsi sebagai penyetabil, pengikat balok dan kolom, penyekat ruangan, pelindung dari pengaruh alam (iklim dan cuaca). Material yang bisa digunakan dalam masyarakat untuk pasangan dinding adalah bata merah, ba- tako, beton,gypsum,bambo,papan,multiplek dan sebagainya. Bata merah juga dis- ebut bata kanvensional yang memiliki bahan dasar berupa tanah liat (lempung). Dengan berjalannya teknologi dan kebutuhan masyarakat akan kenyamanan, efi- siensi dan efektifitas tentang dinding,maka terciptalah blok hebel sebagai alternatif sebagai dinding. Blok hebel dibuat dengan alat mesin dan material menyerupai be- ton dan memiliki sifat kuat, ringan, dan mampu memperingan beban struktur . Me- tode penelitian yang digunakan (deskriptif komperatif) dan studi lapangan adalah metode penelitian surve, untuk mendapatkan data yang akurat dilakukan dengan cara observasi (pengamatan),wawancara,dokumentasi dan pustaka. Tujuan peneli- tian ini adalah mengetahui produktivitas dan waktu kerja pada pelaksanaan peker- jaan dindin bata Konvensional dan dinding blok hebel. Hasil penelitian produktifi- tas kerja yang diperlukan untuk pemasangan dindin blok hebel sebesar : Rp
31.996/ m², dinding bata konvesional sebesar Rp 55.824 / m². adapun waktu yang dibutuhkaan dalam menylesaikan pekerjaan pemasangan dinding menggunkankan bata konvensional adalah 279 hari, sedangkan waktu yang dibutuhkan pada peker- jaan dinding blok hebel adalah 180 hari dengan luas banguna 3.362,06 m² dan tingkat kesulitan lokasi dianggak sama. Sehingga dinding blok hebel lebih efisien waktunya menjadi : 99 hari dibandingkan pasangan dinding bata merah (bata konvesional). | en_US |