dc.identifier.citation | ASM Metal Handbook Vol.8 ., 1998 ASM Handbook, Vol. 15., 1998 ASTM Handbook E18 ., 2002 ASTM Handbook E92., 2004 H. K. D. H. Bhadeshia., 2009., Materials Science & Metallurgy., Part II Course C9, Alloys M. Uthayakumar, G. Prabhaharan. S. Aravindan and J.V. Sivaprasad., 2008.Study on Aluminum alloy piston reinforced with cast iron insert.Vol 3, Number 1 (2008), pp. 1–1 Wiryosumarto, H., 2000, Teknologi Pengelasan Logam, Erlangga, Jakarta. Welding operation I, AIPD The army institute for profesional devoploment, edision 8. Virginia, Amirika serikat1997 Widharto, S., 2001, Petunjuk Kerja Las, Pradnya Paramita, Jakarta William D. Callister,Jr., 1990., Materials Science And Engineering An Introduction., second edition., New York Yustinus Edward. K. Maturbongs, 2005. “pengaruh waktu dan jarak titik pada pengelasan pada pengelasan titik terhadap kekuatan geser hasil las”., Teknik Mesin Unidayan Baubau | en_US |
dc.description.abstract | Proses pengelasan dibagi dalam tiga kelompok yaitu pengelasan cair, tekan dan pematrian,
dilapangan banyak digunakan pengelasan cair dengan busur Shielding Metal Arc Welding ( SMAW )
adapun material yang memiliki sifat mampu las yang baik adalah baja paduan rendah (
Wiryosumarto,2000 ). Aplikasi pengelasan pada rangka baja, perkapalan, jembatan, kereta api, ketel
uap, tangki-tangki dan pipa saluran pemadam kebakaran. Alasan pengelasan dengan model Shielding
Metal Arc Welding ( SMAW ) digunakan adalah merupakan pengelasan paling populer di Indonesia
dan dipakai dibeberapa Industri serta secara ekonomis pelaksanaan pengelasan adalah; biaya
murah, proses lebih cepat, ringan dan konstruksi lebih variatif, Tujuan penelitian pengelasan untuk
mengetahui pengaruh variasi arus listrik terhadap sifat mekanik sambungan las seperti sifat;
kekerasan, tegangan tarik , tegangan geser serta untuk mengetahui cacat las degan menguji interface
dan struktur mikro pada area sambungan las. Metodologi penelitian ini menggunakan eksperimen dan
dilaksanakan di Laboratorium FT.Unimus, Populasi menggunakan keseluruhan hasil pengelasan
material baja dengan las SMAW dan elektroda yang digunakan E7013 serta variasi arus listrik; 95,
115 dan 130 ampere kemudian untuk setiap variabel dibuat 3 replika. Hasil penelitian semakin tinggi
arus listrikdan penembusan peleburan semakin dalam kekuatan sambungan semakin kuat dan
penggunaan listrik 95 Ampere mencapai kekerasan 54 HRA, kuat arus 115 Ampere mencapai
kekerasan 61 HRA dan kuat arus 130 mencapai kekerasan 67 HRA. Sedang kekuatan tarik pada kuat
arus 95 Ampere = 591,7 Mpa, kuat arus 115 Ampere = 618,6Mpa dan kuat arus 130 Ampere kekuatan
tariknya 668,2 Mpa. | en_US |