Sinteses Zeolit A Berbahan Dasar Limbah Geotermal dengan Metode Hidrotermal
Abstract
Kandungan silika pada limbah geotermal yang cukup besar berpotensi untuk diolah menjadi bahan
lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sampai saat ini, penelitian pemanfaatan limbah geotermal
hanyalah sebatas sebagai campuran semen atau diolah menjadi silika. Bahan limbah yang memiliki
kandungan silika dapat diolah menjadi zeolit (Querol, 2002). Zeolit merupakan material
microporous yang banyak digunakan pada riset dan industri serta memiliki nilai komersial yang
tinggi. Pada penelitian ini, akan dilakukan proses sintesis limbah geotermal dari PLTP Dieng
menjadi zeolit. Limbah geotermal yang bersal dari PLTP Dieng mengandung silika sebesar
80.0426%. Karena besarnya kandungan silika dalam serbuk geothermal, maka limbah ini berpotensi
sebagai bahan dasar sintesis zeolit dengan penambahan alumunium hidroksida sebagai sumber
alumina. Pada penelitian ini digunakan dua jenis larutan NaOH, yaitu NaOH 5M dan NaOH 1,67M
dalam pembuatan larutan natrium silikat. Sintesis dilakukan secara hydrothermal pada suhu operasi
100
C dengan holdingtime selama 5 jam. Karakterisasi produk sintesis dilakukan dengan
menggunakan spektroskopi serapan atom (AAS), spektrometer infra merah (FTIR), difraktometer
sinar - x (XRD) dan scanning electron microscope (SEM). Hasil karakterisai menunjukan pada
variasi konsentrasi NaOH 1,67M terbentuk zeolit A dengan % kristalinitas sebesar 99,07%.
Sedangkan pada NaOH 5M dihasilkan zeolit A dan sodalit dengan masing – masing % kristalinitas
sebesar 5,263% dan 68,85%.