dc.identifier.citation | Allen, H.G., 1969, Analysis and Design of Structural Sandwich Panels, Pergamon press. Anonim, 1994. “Annual Book of Standards, Section 15, C 393-94, Standard Test Methods forFlexural Properties of Sandwich Constructions", ASTM, 1994. Anonim. 2003. „DIAB Sandwich Handbook“ http://www.diabgroup.com, (3 Sptember 2008, jam 15.30 WIB) Anonim, 2001,Technical data Sheet ,PT Justus Sakti Raya Corporation, Jakarta. Anonim, gypsum, http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gipsum&oldid.(30Maret 2012, jam 08.30 WIB). Anonim, Gypsum Mineral Data, (http://webmineral.com/data/Gypsum.shtml,(10September 2012 jam10.30 Dept.Fisika FMIPA Universitas Sumatera Utara., 2011. Pengaruh orientasi serat sabut kelapa dengan resin polyester terhadap karakteristik papan lembaran. http://sains-nur-maulita-fis.blogspot.com/2011/03/pengaruhorientasi-serat-sabut-kelapa.html. (28 juli 2012, jam 21.45 WIB). Eichorn, S.J., Zafeiropoulus, C.A.B.N., Ansel, L.Y.M.M.P., Entwistle, K.M., Escamilla, P.J.H.F.G.C., Groom,L, Hill, M.H.C., Rials, T.G. and Wild, P.M., 2001, Review Current International Research into Cellulosic Fibers and Composites, Journal of Materials Science , Vol. 36, pp. 2107-2131 Schwartz M.M., 1984, “Composite Material Handbook”, McGraw-Hill Inc, New York. | en_US |
dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh ketebalan skin dan ketebalan core terhadap
peningkatan kekuatan bending komposit sandwich berpenguat serat kelapa bermatrix epoxy pada skin
dan bermatrix gypsum pada core. Pola kegagalannnya diamati dengan photo makro. Bahan utama
penelitian adalah serat kelapa acak, resin epoxy dan serbuk gypsum. Hardener yang digunakan
adalah epoxy type general porpose dengan perbandingan 1:1. Komposit dibuat dengan metode cetak
tekan hidrolis. Komposit sandwich tersusun terdiri dari dua skin (lamina) dengan core ditengahnya.
Lamina komposit sebagai skin terdiri dari lamina serat kelapa. Fraksi volume serat komposit sebagai
skin adalah 30, 40, dan 50%. Skin yang digunakan ada 5 macam variasi ketebalan yaitu 1, 2, 3, 4, dan
5 mm. Core yang digunakan adalah komposit berpenguat serat kelapa bermatrix gypsum dengan
fraksi volume serat 30 dan 40%. Core yang digunakan ada 4 macam variasi ketebalan yaitu 5, 10, 15
dan 20 mm. Spesimen dan prosedur pengujian bending mengacu pada standart ASTM C 393.
Penampang patahan dilakukan foto makro untuk mengidentifikasi pola kegagalannya. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menahan momen bending komposit sandwich
meningkat seiring dengan penambahan ketebalan core pada komposit sandwich. Kekuatan bending
komposit sandwich meningkat seiring dengan penambahan ketebalan pada skin. Tegangan (kekuatan)
bending komposit sandwich memiliki harga yang paling optimum pada tebal skin 5mm dengan V
beserta dengan tebal core 5 mm dengan V
40%. Tahapan pola kegagalan komposit sandwich adalah
kegagalan tarik skin komposit sisi bawah, kegagalan geser core, delaminasi skin komposit sisi atas
dengan core, kegagalan skin komposit sisi atas. | en_US |