Show simple item record

dc.contributor.authorPrasetyo, Budi
dc.date.accessioned2013-11-21T06:36:44Z
dc.date.available2013-11-21T06:36:44Z
dc.date.issued2013-06
dc.identifier.citationAl-Mubarakfuri, SyaikhShafiyyur-Rahman, (1999), ar-rahiq al-Makhtum; Bahtsun fi as-Sirah an-Nabawiyyah ‘alaShahihaAfdlali as-Shalatiwa as-Salam, (terj.KathurSuhardi). Jakarta: Pustaka al-Kautsar. Anonim, (2000), Keputusan sidang-sidang Komisi Konggres Mujahidin I di Yogyakarta. Yogyakarta: Dewan Pimpinan Majelis Mujahidin. Anonim, (2004), Pedoman Umum dan Pelaksanaan Majelis Mujahidin, untuk Penegakan Syariat Islam, Dewan Pimpinan Majelis Mujahidin, Amanah Konggres Mujahidin II, 2004. Jogjakarta: Wihdah Press. Awwas, Irfan Suryahardi (ed), (2003), Dakwah dan Jihad Abu Bakar Ba’asyir. Yogyakarta. Wihdah Press. Awwas, Irfan Suryahardi (ed), (2004), Kekafiran Berfikir Sekte Paramadina. Yogyakarta: Wihdah Press. Awwas, Irfan Suryahardi (ed.), (2001) Risalah Konggres Mujahidin I dan Penegakan Syari’ah Islam. Yogyakarta: Wihdah Press. Ba’albaki, Munir, (1995) Al-Mawrid, A Modern English-Arabic Dictionary. Kualalumpur: Dar el-Ilm lil-Malayen, cet. XXIX Ba’asyir, Abu Bakar, (2003), Surat Tanggapan dari Abu Bakar Ba’asyir untuk Pengurus dan Penangungjawab Brosur Membina Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama. Solo: Ghuroba’. Ba’asyir, Abu Bakar, (2006), Catatan dari Penjara; UntukMengamalkan dan MenegakkanDienul Islam. Depok: Penerbit Mushaf. Hornby, AS (1986) Oxford Advanced Leaner’s Dictionary of Current English,: English: Oxford University Press. Imarah, Muhammad, Dr, (2005), as-samahah al-Islamiyyah; Haqiqatul Jihad, walQital, wal Irhab. Kairo: Maktabahasy-Syuruq ad-Dauliyah. Ma’luf, Louis, (1984) al-Munjid fi al-Lughahwal I’lam, Beirut: Dar al-Masyriq, cet. XXXIV Mudhar, Atho’, (2002), Pendekatan Studi Islam; dalamTeori dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Muhadjir, Noeng, (2002), Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin. Mujani, Saiful, (2003), Muslim Demokrat; Islam, Budaya Demokrasi, dan Partisipasi Politik di Indonesia Pasca Orde Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Munawir, Ahmad Warson (tth), al-Munawir Kamus Arab-Indonesia. Tt: tp Muttaqin, ZA, (tth), Fatwa Ustadz Abu Bakar Ba’asyir; Penyakit Syubhat menyekap Muslimin Indonesia. Solo: Penerbit Shirathal Mustaqim. Nursalim, Muh. (2001) “Faksi Abdullah Sungkar dalam Gerakan NII Era Orde Baru”, di dalam JurnalStudi Islam Profetika, vol. 3, No. 2 Juli 2001, Program Magister Studi Islam Universtas Muhammadiyah Surakarta Poerwadarminta, WJS, (1986) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Salam, Moh. Abdus, (2003), Jama’ah Islamiyah Meracuni Umat Islam. Jakarta: Inqilab Press. Siddiqi, Muzzamil, (1999), “Tolerance: Islamic Perspective: The Spirit of Tolerance in Islam”, dalam [http://www.crescentlife.com/spirituality/tolerance_islamic_ perspective.htm (diakses bulan Mei 2005) ]. Spardley, James P, (1980), Partisipant Observation, Holt, Rinehart and Winston, United States of America. Yunanto, S, et all, (2003) Gerakan Militan Islam di Indonesiadan di Asia Tenggara. , Jakarta: The Ridep Institute dan Friedrich-Ebert-Stiftung Zallum, Abdul Qadim, (2001), PoliticalThought (AfkaruSiyasah). Bangil: al-Izzah.en_US
dc.identifier.issn1411 - 0881
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3874
dc.description.abstractMajelis Mujahidin Indonesia adalah sebuah institusi yang berdiri pada tahun 2000 dengan tujuan untuk memperjuangkan formalisasi syari’ah islam, khususnya di Indonesia. Setiap gerakan yang bertujuan untuk menerapkan syari’ah islam oleh publik dipandang sebagai gerakan yang ekstrem dan militan. Bahkan dikesankan gerakan itu gerakan yang intoleran. Penelitian dengan pendekatan fenomenologi ini berusaha mengungkap pandangan-pandangan majelis Mujahidin tentang toleransi. Penelitian ini dibatasi pada tahun 200 hingga 2007 mengingat setelah itu di tubuh Majelis Mujahidin terjadi perpecahan yang signifikan.Untuk mengamati berbagai sikap toleransi ini, difookuskan kepada empat kelompok; yaitu; sikap terhadap umat non-Islam, sikap terhadap perbedaan pendapat, sikap terhadap budaya, dan sikap terhadap perbedaan politik. Dari penelitian didapatkan data bahwa majelis Mujahidin pun senantiasa berusaha untuk bersikap toleran terhadap perbedaan-perbedaan yang ada. Hanya saja prespektif toleransi mereka adalah syari’ah Islam. Perspektif toleransi inilah yang tak jarang berbeda dengan sebagaian umat lain, karena memandang dengan perspektif lain.en_US
dc.publisherLPPM UMSen_US
dc.subjectSyari’ah Islamen_US
dc.subjecttoleransien_US
dc.subjectamar ma’ruf nahi munkaren_US
dc.titleTOLERANSI MAJELIS MUJAHIDIN INDONESIA DALAM KEBERAGAMAAN, SOSIAL, BUDAYA DAN POLITIKen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record