dc.contributor.author | Suryani, Yuli | |
dc.contributor.author | Yamtana | |
dc.contributor.author | Purwanto | |
dc.date.accessioned | 2013-12-08T09:42:06Z | |
dc.date.available | 2013-12-08T09:42:06Z | |
dc.date.issued | 2012-12-18 | |
dc.identifier.citation | Dhewi, Anita Puspita, 2009. Hubungan Antara Status Ergonomi Kursi dan Meja dengan Tingkat Kelelahan Penjahit Di Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul. Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Depkes Yogyakarta.Ismail, 2007, Pengaruh Pemakaian Kursi dan Meja Ergonomi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja pada Industri Roti Bolu “Dua Putera” di Daerah Glagah Tamanan Banguntapan Bantul, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Depkes Yogyakarta. Kasjono, H. S, 2004. Modul Higiene Lingkungan Kerja. Politeknik Kesehatan Depkes Yogyakarta. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1405/Men.Kes./SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri Nurmianto, Eko, 2004. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya, Surabaya. Notoatmodjo, Soekidjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 718/Men.Kes./Per/XI/1987 tentang Kebisingan yang Berhubungan Dengan Kesehatan. Suma’mur, P.K, 2009. Hiegene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Sagung Seto, Jakarta. | en_US |
dc.identifier.issn | 1412-9612 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/3920 | |
dc.description.abstract | Sikap duduk siswa meliputi sikap duduk ergonomi dan tidak ergonomi. Sikap duduk yang tidak
ergonomi dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman, mengantuk dan kelelahan secara keseluruhan
akibatnya akan mengarah pada gangguan dalam proses belajar dan menurunnya konsentrasi siswa.
Hal ini disebabkan karena kursi yang digunakan siswa tidak sesuai dengan ukuran anthropometri.
Bardasarkan survei pendahuluan dengan pengisian kuesioner, diperoleh hasil bahwa seluruh siswa
mengalami keluhan-keluhan pada saat proses belajar. Hasil pengukuran kursi, diketahui ukuran-
ukuran kursi yang digunakan siswa saat belajar yaitu, tinggi tempat duduk 43-44 cm, panjang alas
duduk 33,8-42,5 cm, dan lebar tempat duduk 39,5-44,8 cm. Rumusan penelitian ini adalah apakah
ada hubungan antara tingkat ergonomi kursi dengan tingkat konsentrasi belajar siswa di Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Lendah Kulon Progo ? Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya
hubungan antara tingkat ergonomi kursi dengan tingkat konsentrasi belajar siswa di SMAN 1
Lendah Kulon Progo. Jenis penelitian ini adalah survei, dengan pendekatan Cross Sectional Study.
Obyek penelitiannya adalah siswa kelas X dan XI di SMAN 1 Lendah Kabupaten Kulon Progo.
Data penelitian diuji dengan Chi Square dengan taraf signifikan 0,05. Sebanyak 81 siswa (50 %)
duduk pada kursi yang memenuhi syarat ergonomi, dan 81 siswa (50 %) menggunakan kursi yang
tidak ergonomi. Sebanyak 84 siswa (51,85 %) mempunyai konsentrasi baik, dan 78 siswa (48,15 %)
mempunyai konsentrasi buruk. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh p=0,000 <0,05 yang berarti
ada hubungan yang bermakna antara tingkat ergonomi kursi dengan tingkat konsentrasi belajar
siswa di SMAN 1 Lendah Kulon Progo. Kesimpulan penelitian ini yaitu siswa yang mempunyai
konsentrasi baik sebanyak 84 siswa atau 51,85%, dan siswa yang mempunyai konsentrasi buruk
sebanyak 78 siswa atau 48,15%. Ada hubungan yang bermakna antara tingkat ergonomi kursi
dengan tingkat konsentrasi belajar siswa di SMAN 1 Lendah Kabupaten Kulon Progo. | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.subject | Kursi ergonomi | en_US |
dc.subject | konsentrasi belajar | en_US |
dc.subject | antropometri | en_US |
dc.title | Hubungan Tingkat Ergonomi Kursi dengan Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Lendah Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta | en_US |
dc.type | Article | en_US |