Show simple item record

dc.contributor.authorSetijanti, Purwanita
dc.contributor.authorSilas, Johan
dc.contributor.authorFirmaningtyas, Susetyo
dc.contributor.authorHartatik
dc.date.accessioned2013-12-08T22:01:40Z
dc.date.available2013-12-08T22:01:40Z
dc.date.issued2012-12-18
dc.identifier.citationForthLeiden, Gregory L, 1981, Rindi: an ethnographic study of a traditional domain in Eastern Sumba, The Hague - Martinus Nijhoff Izati, Imelda, et al, 2002, Rumah Tuo Kampai Nan Panjang Rumah Adat Tradisional Minangkabau, Pemda Propinsi Sumatera Barat. Morgan, L.H., 1877, Anciety Society, State College of Agriculture Cornell University, Ithaca, New York. Mutia, Anizar, et.al, 2005, Rumah Gadang 20 uang di Sulit Air, Pemda Propinsi Sumatera Barat. Mutia, Akbar, et al, 2001, Rumah Gadang di Pesisir Sumatera Barat, Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumater Barat. Nordholt, H.G.S., 1971, The Political System of the Atoni of Timor, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde, Nijhoff, The Hague. Rapoport, A., 1969, House Form and Culture, Prentice-Hall, New Jersey Sumintarja, D., 1978, Kompidium Sejarah Arsitektur (Jilid I) Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung Turner, John. F.C and Fitcher, R., 1972, Freedom to Built, New York, USA, the Macmillan Company Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Waterson, R., 1990, The Living House, Oxford University Press, Oxford UK.en_US
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3941
dc.description.abstractKeberadaan rumah tradisional telah melalui proses yang sangat panjang dan terbukti mampu mengakomodasi kebutuhan penghuninya dan tanggap pada kondisi alam. Akan tetapi seiring dengan perubahan gaya hidup, perubahan iklim dan bencana alam seperti gempa bumi telah menjadi masalah utama rumah tradisional di Indonesia. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan rumah tradisional dianggap tidak mampu lagi mengakomodasikan kebutuhan penghuni, baik dari sisi desain, sosial maupun teknologi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Sebagai sampel penelitian dipilih rumah tradisional Padang, di Propinsi Sumatera Barat. Bangunan rumah taradisional Padang teruji tahan terhadap gempa yang terjadi pada tahun 2007 dan tahun 2009. Rumah Tradisional Padang tidak dikenal secara luas, masyarakat umumnya lebih mengenal rumah Gadang atau rumah Bagonjong yang juga berasal dari Sumatera Barat. Hasil dari penelitian ini berupa tipologi rumah tradisional Padang yang telah ada dan masih tetap eksis berdasarkan bahan, bentuk, fungsi dan keterkaitan dengan tata nilai-nilai sosial, aspek teknis bangunan dan aspek lingkungan dan iklim setempat diharapkan dapat ditemukan benang merah aspek- aspek normatif pada bangunan rumah tradisional yang perlu dipertahankan. Dengan ditemukannya esensi/inti dari rumah tradisional Padang tersebut diharapkan dapat dikembangkan bentuk arsitektur yang menjawab tantangan perubahan iklim dan jaman namun tetap didasarkan atas norma bangunan tradisional.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectrumah teradisionalen_US
dc.subjecttipologien_US
dc.subjectbahanen_US
dc.subjectungsien_US
dc.titleEksistensi Rumah Tradisional Padang dalam Menghadapi Perubahan Iklim dan Tantangan Jamanen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record