• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Bahagiakah Kalau Manut? : Studi Perilaku Kepatuhan pada Masyarakat Jawa

    Thumbnail
    View/Open
    Full Text (217.4Kb)
    Date
    2013-06-01
    Author
    Adab, Gugus
    Rahma, Awiya
    Yuwono, Susatyo
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang menjunjung tinggi tradisi dan tata krama dalam berkeluarga. Salah satunya adalah karakter manut atau perilaku menurut, patuh merupakan karakter yang sudah membudaya di kalangan masyarakat Jawa. Pada masyarakat Jawa, orang tua sangat mengharapkan anak manut terhadap keputusan atau nasehat orang tua. Di sisi lain terjadi perubahan sosial budaya ketika anak sudah semakin kritis untuk berfikir tentang sesuatu hal. Seseorang bisa saja merasa bahwa manut dapat membahagiakan dirinya karena manut merupakan perwujudan sikap sopan santun yang menguntungkan. Namun seseorang bisa saja merasa bahwa manut tidaklah membahagiakan. Tujuan dalam penelitian ini untuk memahami dan mendeskripsikan perilaku manut yang dapat membuat bahagia maupun tidak bahagia orang- orang pada masyarakat Jawa, sekaligus menempatkan posisi perilaku manut pada konteks yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan kuesioner terbuka yang berisikan aitem pertanyaan mengenai alasan manut yang dapat membuat bahagia orang- orang pada masyarakat Jawa. Data didapatkan dari 274 responden masyarakat Jawa yang berdomisili di Surakarta. Analisis data dilakukan dengan membuat kategorisasi dan frekuensi tema- tema yang muncul. Beberapa hasil penelitian didominasi oleh responden yang menunjukkan kesetujuan manut dapat membuat bahagia yaitu responden merasa ketika manut untuk hal kebaikan, tergantung pada situasi dan kondisi tertentu, dan manut dapat memperoleh kebahagiaan. Beberapa responden menunjukkan ketidak setujuan bahwa perilaku manut dapat membuat bahagia yaitu apabila terjadi perbedaan pendapat dan tidak ditemukan kesepakatan, dapat membatasi kreativitas, dan bila manut dalam hal keburukan dapat menyengsarakan hidup.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/3956
    Collections
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV