Show simple item record

dc.contributor.authorSovitriana, Rilla
dc.date.accessioned2013-12-12T08:34:43Z
dc.date.available2013-12-12T08:34:43Z
dc.date.issued2013-06-01
dc.identifier.citationBadan Narkotika Nasional Republik Indonesia. ( 2004). Jenis-Jenis Narkoba dan Aspek Kesehatan Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta : PT Multi Kuarta Kencana. Hawari, D. ( 1997). Al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Dana Bhakti Primayasa. Hawari, D. ( 2001). Manajemen stress, cemas, dan depresi. Jakarta : FKUI. Hawari, D. ( 2003). Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika,Alkohol,danZat Aditif). Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI). Moleong, L. J. ( 2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Poerwandari. ( 2005). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta : LPSP3. Santrock, J. W. ( 2002). Life-Span Development (Edisi kelima, Jilid I). Jakarta : Erlangga Yatim,D. I., & Irwanto. ( 1986). Kepribadian,Keluarga dan Narkotika : Tinjauan Sosia;- Psikologis. Jakarta : Penerbit Arcan.en_US
dc.identifier.isbn9789796361533
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3959
dc.description.abstractSubjek (A) adalah seorang remaja putri berusia 20 tahun pengguna narkotika dengan menggunakan jarum suntik. Oleh karenanya ia terkena HIV dan hepatitis C, saat ini sudah mendapatkan perawatan di Rumah sakit ketergantungan obat. Subjek mengenal narkotika dan rokok sejak kecil dari kedua orangtuanya, mereka juga pengguna narkotika dan rokok secara aktif. Secara tidak sadar mereka telah mengajarkan A untuk mengkonsumsi narkotika dan merokok. Hal yang menyebabkan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA sebenamya merupakan akibat interaksi antara 3 faktor utama, yaitu faktor NAPZA itu sendiri, individu yang bersangkutan dan lingkungan (Jusni, 2003). Dampak penyalahgunaan NAPZA sangat luas, tidak terhadap kesehatan fisik dan mental penyalahguna NAPZA saja, tetapi juga berdampak pada ketenangan kehidupan dalam keluarga, menurunkan kemampuan belajar dan produktivitas kerja secara drastis, ketidakmampuan untuk membedakan mana yang baik dan buruk, perubahan prilaku menjadi perilaku antisosial, mempertinggi jumlah kecelakaan lalu lintas, meresahkan masyarakat dan terjadi pelanggaran hukum (Dadang Hawari, 2006). Didukung oleh lingkungan teman sebaya subjek berada. Data-data yang diambil berupa pengetesan psikologi seperti : tes grafis meliputi BAUM, DAM, dan HTP, ; WBIS. Intervensi yang diberikan kepada A berupa psikoterapi suportif agar A semangat dalam menjalankan hidup, hal ini bertujuan untuk mengontrol emosi yang mudah sekali naik turun. Bagi pihak keluarga diperlukan kekompakan serta tingkatkan kasih sayang serta perhatian yang lebih kepada subjek. Ada pun prognosis negative, hal ini disebabkan karena subjek memiliki gangguan halusinasi dan tidak mau mendengar masukan dari orang lain karena kepercayaan yang dimiliki sangat kuat. Selain itu fasilitas yang ada tidak mendukung subjek untuk berkembang ke arah positif dan pihak keluarga tidak ada yang mendukungnya.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectnarkotikaen_US
dc.subjectremaja putrien_US
dc.subjectpsikoterapi suportifen_US
dc.titleStudi Kasus Remaja Gangguan Penyalahgunaan Zat Amphetamine Abuse di Jakartaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record